arrahmahnews

Menolak Dijadikan Arena Konflik, Irak Tuntut Turki Tarik Pasukan

Menolak Dijadikan Arena Konflik, Irak Tuntut Turki Tarik Pasukan

Kepresidenan Irak menekankan bahwa kehadiran Turki merupakan pelanggaran prinsip bertetangga yang baik, serta pelanggaran norma dan perjanjian internasional.

Irak, ARRAHMAHNEWS.COM Setelah pesawat-pesawat Turki mengebom kamp Makhmour di Irak utara, kepresidenan Irak meminta pasukan Turki untuk mundur dari tanahnya, menolak tanah Irak dijadikan medan pertempuran bagi pihak lain, atau batu loncatan untuk agresi terhadap siapa pun.

Irak meminta pasukan Turki untuk mundur dari wilayahnya, mengecam pemboman Turki terhadap kamp Makhmour di utara negara itu.

BACA JUGA:

Kepresidenan Irak dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu (06/06) menekankan bahwa kehadiran Turki merupakan pelanggaran prinsip bertetangga yang baik, serta pelanggaran norma dan perjanjian internasional, menekankan perlunya memecahkan masalah melalui kerja sama dan menolak praktik sepihak, seperti dilansir Al-Mayadeen.

Kepresidenan juga memperbarui penolakan Irak untuk menjadi medan perang bagi pihak lain, dan batu loncatan untuk agresi terhadap siapapun.

Menolak Dijadikan Arena Konflik, Irak Tuntut Turki Tarik Pasukan

Kamp Makhmour di Irak utara

Pada Juli 2020, Baghdad menuntut agar Ankara segera menghentikan serangannya terhadap kedaulatan Irak. Irak menganggap Turki bertanggung jawab atas korban jiwa dan material akibat serangan ini, yang menurut Irak “merusak perdamaian regional.”

 

Sebelumnya pada Hari yang sama, Minggu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengumumkan pembunuhan seorang pejabat militer senior Partai Pekerja Kurdistan (PKK) dalam sebuah operasi intelijen Turki di Irak.

Menurut Erdogan, “komandan militer yang terbunuh adalah Salman Bozkir, yang dikenal dengan nama panggilannya Dr. Hussein. Ia adalah pejabat umum Partai Pekerja Kurdistan (PKK) di kamp pengungsi Makhmour Kurdi di Irak utara”.

BACA JUGA:

“Kami tidak akan membiarkan organisasi separatis berbahaya menggunakan Makhmour sebagai inkubator terorisme,” kata presiden Turki itu lewas postingan Twitternya.

Penyataan Erdogan dibuat setelah pesawat Turki melancarkan serangan di kamp “Makhmour” di Irak utara, di mana menurut anggota parlemen Kurdi, Rashad Jalali, 3 warga sipil tewas dan 2 terluka.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengancam beberapa hari yang lalu untuk “membersihkan” kamp ini.

Erdogan bersumpah pada awal Juni untuk meningkatkan serangan terhadap PKK, mengancam akan mengebom kamp pengungsi Makhmour, yang terletak di Irak utara, 250 km dari perbatasan Irak dengan Turki.

Ankara telah berulang kali mengebom Irak utara dengan dalih “mengejar pejuang di Partai Pekerja Kurdistan, yang diklasifikasikan sebagai teroris oleh Turki, Uni Eropa dan Washington.” (ARN)

IKUTI TELEGRAM ARRAHMAHNEWS

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca