Donbass, ARRAHMAHNEWS.COM – Asisten Presiden Republik Chechnya untuk Urusan Keamanan, Apti Alaudenov, dalam pernyataan kepada Sputnik, mengungkapkan bahwa 7 tentara bayaran Amerika tewas di Donbass, saat berperang bersama pasukan rezim Kyiv.
Baca:
- Liga Arab: Tindakan Israel Bisa Kobarkan Perang Agama
- Tamparan, Rusia Hentikan Pasokan Listrik ke Finlandia
“Joseph Ward Clark, seorang warga negara Washington, dan enam warga Amerika lainnya yang bertempur di pihak Ukraina di Donbass, tewas di wilayah pabrik Krastel di kota Robjnoye,” kata Alaudenov, dalam pernyataan kepada “Sputnik “.
7 orang Amerika tewas di Donbass, termasuk seorang "petugas intelijen" yang bertempur bersama pasukan rezim Kyiv pic.twitter.com/war1HysZR6
— SOFT WAR NEWS | Akun Cadangan @SoftWar_News (@SoftWarNews) May 15, 2022
Sebelumnya, informasi menyebar di jejaring sosial bahwa “petugas intelijen Amerika” Joseph Ward Clark tewas di Donbass.
Foto paspor AS juga telah dipublikasikan, karena informasi Clarke muncul di data foto, yang menunjukkan bahwa Clark lahir pada tahun 1987 di Washington.
“Warga Amerika yang kita bicarakan, Joseph Ward (Clark), paspornya juga kita miliki. Bahkan, kita temui di pabrik Krastel, dia mencoba melawan. Mungkin unit ini dianggap pasukan khusus. Seperti yang saya pahami, ada tujuh orang Amerika.”
Terlepas dari informasi dan data, Departemen Luar Negeri AS menyangkal laporan penangkapan dan kematian Clark di Donbass. Juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price mengatakan Clark masih hidup dan di tempat yang aman. (ARN)
Sumber: Sputnik Arabic.