Yaman, ARRAHMAHNEWS.COM – Delegasi Oman tiba di ibu kota Yaman untuk mengadakan pembicaraan dengan para petinggi gerakan perlawanan Ansarullah mengenai perpanjangan gencatan senjata nasional yang ditengahi PBB, yang berakhir pada awal Oktober.
Pembicaraan akan fokus pada inisiatif dan proposal yang diajukan selama negosiasi dengan perwakilan dari Arab Saudi dan delegasi internasional. Kepala delegasi negosiasi nasional Yaman Mohammed Abdul-Salam mengatakan hal ini kepada jaringan televisi al-Masirah.
BACA JUGA:
- Sana’a Tegaskan Kesiapan Hadapi Plot AS-Israel atas Kekayaan Yaman
- Berebut Kekuasaan, Ketegangan Saudi-UEA Meningkat soal Yaman
Abdul-Salam menemani delegasi dari Oman, menambahkan bahwa koalisi pimpinan Saudi menargetkan sektor ekonomi Yaman dan menciptakan krisis finansial yang semakin dalam di negara tersebut melalui sanksi luas terhadap bank yang menyebabkan depresiasi mata uang nasional.
“Begitu ada kemajuan sehubungan dengan dimulainya kembali pembayaran gaji untuk semua pegawai negeri dan pembukaan bandara dan pelabuhan, masalah lain juga bisa dimasukkan dalam pembicaraan damai,” katanya.
Adbul-Salam juga menggarisbawahi bahwa masalah kemanusiaan harus dipisahkan dari masalah politik dan militer, menyatakan bahwa tuntutan gerakannya berlaku untuk semua orang Yaman, terlepas dari ras dan asal mereka.
“Koalisi agresi yang dipimpin Saudi cenderung memberikan janji kosong mengenai dimulainya kembali gaji publik, penghapusan pengepungan Yaman dan penarikan pasukan militer asing,” katanya.
Abdul-Salam memuji upaya Oman untuk memulihkan perdamaian dan stabilitas di Yaman, dan memberikan bantuan kemanusiaan kepada warga Yaman untuk meringankan penderitaan mereka, mencatat bahwa seringnya kunjungan delegasi Oman ke Sana’a jelas menunjukkan niat Muscat untuk membantu. (ARN)
Sumber: PressTV
![](https://arrahmahnews.com/wp-content/uploads/2023/11/Al-AqshaStorm.png)