Jerman, ARRAHMAHNEWS.COM – Serangan balasan oleh pasukan Ukraina menunjukkan bahwa konflik di Ukraina tidak dapat diselesaikan melalui pasokan senjata yang tak ada habisnya. Sahra Wagenknecht, anggota Bundestag untuk The Left, menulis hal ini di halaman Facebooknya.
Menurut politisi itu, serangan balasan yang sekarang telah berlangsung beberapa minggu tidak menghasilkan apa-apa selain banyak korban dan kehancuran di kedua sisi.
Wagenknecht menekankan bahwa hal ini terjadi meski kenyataannya pada akhir Mei, Barat telah memasok Ukraina dengan senjata dan amunisi senilai lebih dari 73 miliar euro, termasuk bom curah, yang dilarang oleh hukum internasional karena efeknya yang menghancurkan terhadap warga sipil.
Ia mempertanyakan “berapa banyak lagi orang yang harus mati sampai mereka yang bertanggung jawab di Amerika Serikat dan Eropa akhirnya menyadari bahwa konflik ini tidak dapat diselesaikan secara militer.”
BACA JUGA:
- Moskow: Polandia dan Finlandia Ancam Keamanan Rusia
- Nebenzya: Serangan Balik Ukraina “Tindakan Bunuh Diri”
Anggota parlemen Jerman tersebut mengecam para pemimpin Barat yang “menghalangi pembicaraan gencatan senjata, yang sudah berlangsung lama, antara Ukraina dan Rusia pada musim semi 2022, dan meminta mereka untuk belajar dari kesalahan mereka.
“Alih-alih memasok senjata ke Ukraina tanpa henti, pemerintah Jerman akhirnya harus mendorong gencatan senjata dan memfasilitasi dimulainya negosiasi untuk mencapai kesepakatan damai berdasarkan kompromi antara para pihak,” katanya. (ARN)
Sumber: TASS
Sebar:
