arrahmahnews

Rusia Bersikukuh Hindari Perang Nuklir “Kecuali Terpaksa”

Rusia, ARRAHMAHNEWS.COM – Rusia tetap dengan tegas berkomitmen pada prinsip bahwa perang nuklir tidak dapat diterima, namun akan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk menjamin keamanan nasional. Kementerian luar negeri Rusia mengatakan hal ini pada hari Jumat, mengomentari keputusan yang pernah dibuat oleh Rusia, Inggris dan Amerika Serikat untuk tidak menargetkan rudal nuklir strategis.

“Rusia mengambil semua langkah yang diperlukan untuk menjamin keamanan nasional, integritas teritorial, dan kedaulatannya, dan akan terus melakukannya di masa mendatang,” bunyi pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Rusia.

Perdebatan publik tentang relevansi langkah-langkah yang diambil sejak awal 1990-an oleh Rusia, Inggris, dan Amerika Serikat untuk tidak saling menargetkan kekuatan nuklir strategis mereka akhir-akhir ini meningkat, dengan latar belakang lingkungan keamanan internasional yang memburuk.

Kementerian mengatakan bahwa ada seruan untuk menghentikan kesepakatan terkait yang melibatkan Rusia, dan memicu mekanisme pencegahan nuklir, yang memaksa rudal Rusia diarahkan ke Amerika Serikat dan Inggris Raya.

Kementerian Luar Negeri kemudian mengingatkan kembali latar belakang, sekaligus inti permasalahannya dibelakang perjanjian tersebut.

BACA JUGA:

Pada 14 Januari 1994, Rusia dan Amerika Serikat mengadopsi apa yang disebut Deklarasi Moskow, yang menetapkan untuk tidak lagi menargetkan rudal nuklir strategis untuk satu sama lain. Pada tanggal 15 Februari 1994, Presiden Federasi Rusia Boris Yeltsin dan Perdana Menteri Inggris John Major menandatangani pernyataan bersama untuk masalah yang sama.

Kementerian menjelaskan bahwa kesepakatan ini adalah perjanjian politik yang tidak menimbulkan kewajiban hukum bagi para pihak.

Dikarenakan perjanjian tersebut bukan perjanjian internasional berdasarkan ketentuan Konvensi Wina tahun 1969 tentang Hukum Perjanjian, maka hukum internasional tidak mengatur cara penghentian atau “penolakan perjanjian”.

Adapun pertanyaan untuk menggunakan mekanisme pencegahan nuklir, Rusia mengatakan bahwa pihaknya terus menerus terlibat dalam upaya pencegahan nuklir, dengan tetap menghormati negara-negara dan koalisi militer (blok, aliansi) tertentu, yang memandang Federasi Rusia sebagai musuh potensial dan memiliki senjata nuklir dan/atau senjata pemusnah massal lainnya, atau kemampuan militer konvensional yang cukup besar.

BACA JUGA:

“Memastikan kesiapan tempur deterensi nuklir setiap saat, merupakan salah satu prinsip dasar dari deteresi nuklir. Lawan kita mengetahui semua ketentuan ini dengan baik,” bunyi pernyataan itu.

Kementerian kemudian menegaskan bahwa memastikan bahwa musuh potensial dapat dicegah dari melakukan agresi terhadap Federasi Rusia dan/atau sekutunya, adalah salah satu prioritas utama negara, meski demikian, kepemimpinan nasional memegang teguh prinsip bahwa perang nuklir tidak dapat diterima.

“Kami percaya bahwa perang nuklir tidak dapat dimenangkan dan tidak boleh dilakukan. Inilah yang dikatakan Presiden Rusia Vladimir Putin dalam pidatonya pada 1 Agustus 2022 kepada para peserta dan tamu Konferensi Tinjauan Kesepuluh Para Pihak dalam Perjanjian Non-Proliferasi Senjata Nuklir,” tambah kementerian.

Pada akhir pernyataan, kementerian menegaskan kembali bahwa apapun bisa terjadi demi menjamin keamanan nasional, integritas territorial dan kedaulatannya.

“Rusia mengambil semua langkah yang diperlukan untuk menjamin keamanan nasional, integritas teritorial, dan kedaulatannya, dan akan terus melakukannya di masa mendatang,” bunyi kesimpulan pernyataan tersebut. (ARN)

Sumber: Russia MFA

GoogleNews

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca