Prancis, ARRAHMAHNEWS.COM – Prancis menahan diri untuk tidak menandatangani pernyataan mendukung serangan udara AS dan Inggris terhadap perlawanan Yaman, dengan alasan keputusan Prancis untuk tidak mengambil bagian dalam serangan bom untuk melindungi pelayaran Laut Merah. The Telegraph melaporkan pada hari Jumat.
Hal ini terjadi setelah AS dan Inggris melancarkan agresi terhadap berbagai posisi Yaman di sepanjang garis pantai Yaman, dalam upaya untuk membuka kembali jalur maritim penting yang telah diblokir oleh gerakan Ansarallah guna memaksa rezim Israel menghentikan kampanye genosida terhadap masyarakat Gaza.
Sejak November 2023, perlawanan Yaman telah melancarkan operasi yang menargetkan kapal-kapal yang terkait dengan Israel di Laut Merah untuk mencegah pengiriman mencapai wilayah pendudukan. Menanggapi hal ini, AS membentuk koalisi angkatan laut untuk menggagalkan perlawanan.
BACA JUGA:
- Rusia Desak Komunitas Global Kecam Serangan AS-Inggris ke Yaman
- LUAR BIASA! Jutaan Warga Yaman Suarakan Kemarahan, Tuntut Pembalasan ke AS Cs
Meskipun beberapa negara, termasuk Jerman, Denmark, Australia, Kanada, dan negara lainnya, mendukung serangan udara tadi malam dan memperingatkan kemungkinan tindakan lebih lanjut, Prancis, Italia, dan Spanyol menolak dukungan militer atau politik.
Prancis, yang berfokus pada upaya diplomatik untuk meredakan ketegangan antara Hizbullah dan Israel, menyatakan kekhawatiran bahwa partisipasi dalam serangan tersebut akan membahayakan pengaruhnya.
Meskipun menjadi bagian dari misi Penjaga Kemakmuran, mandat Perancis saat ini tidak termasuk serangan langsung terhadap perlawanan Yaman. (ARN)
Sumber: Al-Mayadeen
BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLENEWS