Amerika

Abdulsalam: Veto AS Deklarasi Perang Terbuka Lawan Seluruh Kawasan

Yaman, ARRAHMAHNEWS.COM – Mohammed Abdulsalam, juru bicara Ansarullah dan ketua Delegasi Perundingan Nasional Yaman, mengecam Washington karena memveto, untuk ketiga kalinya, resolusi Dewan Keamanan PBB menuntut gencatan senjata segera di Jalur Gaza yang terkepung.

Abdulsalam menggambarkan veto itu dalam sebuah postingan di akun X-nya sebagai “noda yang tak terhapuskan pada reputasi sebuah negara yang secara keliru mengklaim mewakili nilai-nilai kemanusiaan.”

Dia menekankan bahwa penerapan veto Amerika yang berulang kali “merupakan agresi komprehensif terhadap kemanusiaan dan deklarasi perang terbuka terhadap masyarakat di kawasan, bukan hanya rakyat Palestina.”

Abdulsalam menyerukan kepada masyarakat dan pemerintah di Kawasan untuk “mempertahankan martabat mereka, memecah keheningan mereka, dan membuat suara mereka didengar. Ia juga menekankan perlunya menghentikan agresi terhadap Gaza dan mencabut pengepungan.

BACA JUGA:

Ia memperingatkan bahwa AS, dengan kebijakan agresifnya, “menempatkan dirinya dan kepentingannya dalam konfrontasi langsung dengan seluruh masyarakat di kawasan,” dan bahwa kelanjutan kejahatan AS-Zionis terhadap rakyat Gaza tidak dapat ditoleransi.

Amerika telah memveto resolusi di PBB yang menuntut gencatan senjata segera di Gaza setelah mengusulkan rancangan resolusi yang mendesak gencatan senjata sementara.

Washington mengatakan resolusi yang diusulkan Aljazair akan “membahayakan” perundingan untuk mengakhiri perang.

Namun tindakan tersebut mendapat kecaman, dan para sekutu AS menyatakan penyesalannya karena inisiatif gencatan senjata awal oleh Gedung Putih.

Dalam resolusinya, AS memperingatkan Israel untuk tidak menyerang kota Rafah.

BACA JUGA:

AS sebelumnya menghindari kata “gencatan senjata” selama pemungutan suara PBB mengenai perang tersebut, namun Presiden Joe Biden baru-baru ini melontarkan komentar serupa.

Tiga belas negara dari 15 negara anggota mendukung resolusi Aljazair, sementara Inggris abstain.

Linda Thomas-Greenfield, duta besar Washington untuk PBB, mengatakan ini bukan saat yang tepat untuk menyerukan gencatan senjata segera sementara negosiasi antara Hamas dan Israel masih berlanjut.

Rancangan resolusi yang diusulkan AS menyerukan gencatan senjata sementara “secepat mungkin” dan dengan syarat semua sandera dibebaskan, serta mendesak agar hambatan bantuan mencapai Gaza dicabut.

Namun, masih belum jelas apakah atau kapan Dewan Keamanan akan melakukan pemungutan suara mengenai kata-kata yang diusulkan oleh Washington.

Setelah AS memveto resolusi gencatan senjata Aljazair, utusan negara Afrika Utara tersebut untuk PBB mengatakan bahwa semua ini “akan mengirimkan pesan yang kuat kepada rakyat Palestina” dan menyatakan bahwa “sayangnya Dewan Keamanan sekali lagi gagal.”

“Ujilah hati nuranimu, bagaimana sejarah akan menilaimu,” kata Amar Bendjama.

Perwakilan Palestina untuk PBB Riyad Mansour mengatakan veto AS “benar-benar ceroboh dan berbahaya”. (ARN)

Sumber: Al-Masirah

BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLENEWS

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca