Palestina, ARRAHMAHNEWS.COM – Dengan ekspresi ketegaran menceritakan kejadian mengerikan yang menimpanya dalam sebuah wawancara, Video bocah kecil Palestina yang menyaksikan langsung pembantaian keluarganya oleh pasukan Israel kembali mendapat sorotan.
Anak kecil itu adalah Faisal Al-Khalidi. Enam anggota keluarganya, termasuk ayah dan ibunya yang sedang hamil, dieksekusi pada bulan Desember di dalam rumah mereka di Sheikh Radwan di Jalur Gaza utara, sementara Faisal dan saudara laki-lakinya yang berusia enam tahun, Adam, menyaksikannya.
Empat orang lainnya terluka, termasuk Faisal sendiri yang terluka di bagian perut. Pengungsi Gaza yang tinggal di rumah tersebut juga menjadi martir dan terluka.
“Ibu saya sedang hamil, saat kami akan pergi ke sekolah, tentara Israel datang dan menembak perutnya. Dia sedang hamil 7 bulan,” ujar anak kecil ini.
BACA JUGA:
- MUNAFIK! Biden Kecam Netanyahu Tapi Tegaskan Dukungan untuk Israel
- Kampanye Kelaparan yang Dilancarkan ke Gaza Berdampak pada Tawanan Israel
Ibunya yang sedang hamil 7 bulan ditembak di bagian perut oleh tentara IOF, salah satu dari ribuan contoh niat zionis untuk melakukan genosida dan pembersihan etnis.
💔🏁//🇮🇱👈
The child, Faisal Al-Khalidi, witnessed the execution of his pregnant mother and father before his eyes.
الطفل فيصل الخالدي، الشاهد على إعدام أمه الحامل ووالده أمام عينيه.بطل من أبطال غزة. #أطفالنا_رجال pic.twitter.com/ETLRX9rgFA
— Egypt 25 (@Egypt251053113) March 10, 2024
Faisal menjelaskan bahwa kemudian IOF mengeksekusi ayahnya di saat itu juga. Saat ditanya apakah itu terjadi dihadapannya, anak kecil ini menjawab, “Ya, dihadapan saya.”
“Mereka membawanya ke koridor lalu menembaknya,” tambah Faisal dengan lugas menerangkan kejadian yang menimpanya, menorehkan luka bagi siapapun yang melihat bagaimana anak sekecil ini tidak seharusnya menyaksikan hal-hal mengerikan tersebut.
Meski terluka, Faisal tetap bertahan, memikul beban yang tidak seorang anak pun harus menanggungnya. Seorang reporter bertanya kepadanya setelah itu, “Apa yang ingin kamu katakan kepada ‘orang Israel’?” Setelah merenung sejenak, dia menjawab, “Mereka tidak baik.”
Saudara laki-lakinya, Adam, berkata bahwa dia melihat ayahnya meregang nyawa dihadapannya. Sebuah pemandangan yang seharusnya tidak boleh ditanggung oleh seorang anak pun.
Kisah Faisal dan Adam adalah contoh dari ribuan anak-anak Gaza yang harus mengalami hal ini, trauma mengerikan dalam menjadi saksi genosida.
Sementara itu, lebih dari 12.000 anak Gaza telah menjadi martir di Gaza sejak 7 Oktober, dan ratusan ribu anak kelaparan.
Sejak tiga hari lalu, Faisal dan Adam sudah bisa mengungsi dari Gaza untuk mendapatkan perawatan medis. Faisal mengatakan dia ingin makan hamburger, kebab, dan pizza. (ARN)
BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLENEWS