arrahmahnews

Sayed Houthi: Masuki 10 Tahun Perang, Kami Hadir dengan Kemampuan Militer Canggih

Yaman, ARRAHMAHNEWS.COM – Kami memasuki tahun kesepuluh (perang) dengan kemampuan militer canggih untuk melindungi rakyat kami dan mendukung rakyat Palestina yang tertindas dalam menghadapi rencana musuh. Sayed al-Houthi, pemimpin gerakan Ansar Allah menegaskan hal ini dalam pidatonya pada Senin malam.

“Kami masuk dengan pasukan yang terorganisir dan setia yang menggabungkan pengalaman dan perkembangan aktual,” tambahnya. 

“Kami masuk dengan mobilisasi umum dan dengan kesadaran bersama yang belum pernah terjadi sebelumnya serta kohesi penuh terhadap front internal kami,” kata Sayyed al-Houthi.

Mengakhiri pidatonya dengan pesan terima kasih kepada mereka yang mendukung rakyat Yaman selama sepuluh tahun terakhir, Sayyed al-Houthi menyampaikan terima kasih Yaman kepada Republik Islam di Iran dan Hizbullah di Lebanon.

“Kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada semua pihak yang telah mendukung negara kami selama bertahun-tahun, terutama Republik Islam Iran dan Hizbullah.

BACA JUGA:

Kami berterima kasih kepada saudara-saudara kami di Irak dan semua orang bebas di seluruh dunia dari negara kami yang telah berdiri dan menunjukkan solidaritas dengan rakyat kami dalam penindasan dan penderitaan yang mereka alami.”

Dalam khotbahnya, Pemimpin Ansarallah ini juga merinci Statistik perang di Yaman sebagai berikut:

Sayyed al-Houthi mengungkapkan bahwa perang di Yaman telah menyebabkan kematian dan cederanya lebih dari 50.000 warga sipil, kebanyakan dari mereka adalah anak-anak dan wanita, selain para pejuang yang syahid.

Mengenai kerugian yang diderita koalisi perang, ia mengatakan jumlah korban tewas dan luka-luka dari seluruh formasi dan divisi tentara agresi dan tentara bayaran mencapai 282.879 jiwa.

Dari segi kendaraan dan peralatan, ia mencatat kerugian musuh mencapai 18.397 buah, dan pertahanan udara Yaman melakukan 4.585 operasi yang berhasil menjatuhkan 165 pesawat tempur dan pesawat pengintai.

BACA JUGA:

Pemimpin Ansar Allah itu menambahkan bahwa jumlah serangan udara yang dilakukan oleh koalisi agresi terhadap rakyat Yaman berjumlah 274.302 serangan, melibatkan bom dan rudal, sepanjang tahun-tahun perang di negara tersebut.

Ia juga menekankan bahwa perang terhadap rakyat Yaman tidak hanya terbatas pada serangan militer saja. Dia mencatat bahwa koalisi agresi juga melakukan pengepungan, yang menyebabkan kelaparan yang digunakan sebagai alat untuk mencoba menundukkan negara, dan melakukan konspirasi terhadap mata uang dan bank nasional, yang bertujuan untuk melemahkan perekonomian negara.

Di bagian lain pidatonya, pemimpin Ansar Allah mengatakan bahwa para penyerang menghancurkan total 613.992 rumah dan 1.843 masjid, menunjukkan bahwa koalisi tidak menghormati kesucian tempat ibadah.

Dia juga mempertanyakan apakah “seseorang yang menghancurkan lebih dari setengah juta rumah dan fasilitas universitas melancarkan perang demi kepentingan rakyat Yaman atau menargetkan segmen tertentu dari rakyat Yaman?”

Selain itu, ia menyebutkan bahwa koalisi menghancurkan 427 rumah sakit dan fasilitas medis, selain membunuh sejumlah besar staf medis, padahal layanan kesehatan di Yaman sudah terbatas.

Mengenai sektor pendidikan, Sayyed al-Houthi mengatakan negara penyerang menghancurkan 186 fasilitas universitas, banyak di antaranya hancur total, serta 1.331 sekolah dan pusat pendidikan.

Selain itu, koalisi juga merusak 146 sarana olah raga, 269 situs arkeologi, 12.775 lahan pertanian, dan 63 sarana media.

Pemimpin Yaman juga mengatakan 15 bandara hancur. Sementara itu, Bandara Internasional Sanaa terus menjadi sasaran, meski infrastrukturnya lemah.

Dia menambahkan bahwa agresi Koalisi menargetkan 354 pembangkit listrik dan generator, serta 7.940 jalan dan jembatan, menewaskan banyak warga. Selain itu, 647 jaringan dan stasiun komunikasi serta 3.332 tangki dan jaringan air menjadi sasaran.

Terkait institusi pemerintah, Sayyed al-Houthi menjelaskan agresi musuh menyasar 2.155 fasilitas pemerintah, 417 pabrik, 397 kapal tanker bahan bakar, 434 stasiun pengisian bahan bakar, 12.534 perusahaan komersial, dan 484 peternakan. (ARN)

Sumber: Al-Mayadeen

BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLENEWS

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca