Amerika

Blinken: Kesepakatan Normalisasi Saudi-Israel Mungkin Terjadi dalam Beberapa Minggu

Amerika Serikat, ARRAHMAHNEWS.COM – Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada hari Rabu mengatakan bahwa pemerintahan Biden mungkin mencapai kesepakatan akhir untuk menormalisasi hubungan antara Arab Saudi dan “Israel” dalam beberapa minggu ini.

“Perjanjian-perjanjian tersebut, pada prinsipnya, hampir dapat diselesaikan. Sekarang, tentu saja, kami akan datang ke Kongres bersama perjanjian-perjanjian tersebut ketika perjanjian tersebut siap untuk ditinjau, namun kita mungkin membutuhkan waktu berminggu-minggu lagi untuk dapat menyelesaikannya. ,” kata Blinken dalam sidang Komite Alokasi DPR.

Blinken menyebutkan bahwa Arab Saudi menetapkan pemulihan ketenangan di Gaza dan apa yang disebut jalur kredibel menuju negara Palestina agar normalisasi dapat dilakukan.

Sebelumnya, Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan melakukan pembicaraan dengan Putra Mahkota Saudi dan Perdana Menteri Mohammed bin Salman bin Abdulaziz Al Saud di Dhahran.

Diskusi berkisar pada rancangan perjanjian strategis yang hampir final mengenai normalisasi diplomatik dan pentingnya mengidentifikasi jalur yang kredibel menuju solusi dua negara di Palestina.

Pernyataan serupa dikeluarkan kemarin oleh Dubes AS untuk Al-Quds yang diduduki (Israel).

BACA JUGA:

“Saya pikir, harus ada masa tenang di Gaza, dan harus ada pembicaraan tentang bagaimana Anda menangani pertanyaan tentang masa depan pemerintahan Palestina,” kata Duta Besar Jack Lew.

“Pandangan saya adalah bahwa manfaat strategis layak untuk diambil risikonya. Tapi itu adalah keputusan yang harus diambil oleh pemerintah Israel dan rakyat Israel,” katanya pada konferensi yang diselenggarakan oleh Lembaga pemikir Institut Demokrasi Israel (IDI).

Pada hari Senin, AS menggambarkan pakta pertahanan bilateral dengan Arab Saudi sebagai perjanjian yang “hampir final.” Setelah selesai, perjanjian ini akan menjadi bagian dari kesepakatan lebih luas yang ditawarkan kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang mendorongnya untuk mempertimbangkan membuat konsesi guna mengamankan hubungan normalisasi dengan Riyadh.

Netanyahu telah lama menganjurkan pencapaian diplomasi semacam itu. Namun, tujuh bulan setelah perang di Gaza, gencatan senjata masih sulit dicapai, dan dia yakin masih terlalu dini untuk membahas pemerintahan Palestina di masa depan.

Penting untuk diingat bahwa sebelum dimulainya perang di Gaza, Otoritas Palestina telah menyetujui Riyadh untuk menormalisasi hubungan dengan “Israel” tanpa memberikan status negara Palestina. Perjanjian tersebut terhenti total ketika “Israel” melancarkan kampanye genosida di Gaza. (ARN)

Sumber: Al-Mayadeen

BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLENEWS

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca