arrahmahnews

Konflik Yaman Buatan Arab Saudi

Konflik-Yaman-Buatan-Saudi

Yaman tengah bergejolak pasca Rakyat Yaman mengambil alih kekuasaan dari Presiden otoriter Abd-Rabbu Mansour Hadi dukungan Arab Saudi.

Sudah menjadi rahasia umum, Arab Saudi merasa terancam dengan rakyat Yaman yang berhasil menumbangkan pemerintahan boneka buatannya. Secara geopolitik dan ekonomi wilayah Yaman memang sangat strategis yang terletak di pintu masuk Laut Merah. Bagi Arab Saudi, Yaman adalah posisi kunci. Khusus Arab Saudi, Yaman adalah benteng terakhir untuk mencegah semakin meluasnya pengaruh militan-militan ke wilayah monarki Arab Saudi.

Diberitakan BBC Indonesia, Kamis, (27/03/2015) waktu Indonesia, Arab Saudi bersama koalisinya melaksanakan serangan udara menggempur posisi-posisi vital di Sana’a, Ibukota Yaman dengan mengerahkan 15o pesawat tempur.

Arab Saudi juga telah menggelar pasukan darat yang sangat besar di perbatasan Yaman. Penggelaran kekuatan militer itu menyusul bergeraknya milisi ke arah selatan Yaman. Basis terakhir Presiden Mansour Hadi dukungan Arab Saudi.

Konflik ini dibuat untuk memperluas perseteruan Syiah-Sunni di Yaman yang sudah lama hidup berdampingan. Konflik di Yaman merupakan perang terselubung antara Houthi penganut Mazhab Syiah Zaidiyah yang mendapat dukungan penuh dari rakyat Yaman, melawan Arab Saudi dan monarki-monarki Wahabi di kawasan Timur Tengah yang mendukung Presiden Hadi.

Pada akhirnya dengan invasi Arab Saudi dan koalisinya ke Yaman, konflik Syiah-Sunni di Timur Tengah akan diangkat dan meluas. Perang terselubung Arab Saudi menjadi tiga front yakni, Suriah, Irak dan Yaman.  Dengan konstelasi politik terkini di Timur Tengah, tentu Arab Saudi tidak hanya membutuhkan dukungan dari negara-negara Teluk, tapi juga dukungan dari milisi-milisi perlawanan Sunni di Suriah, Irak dan Yaman seperti ISIS, Jabhah Nushrah dan Al-Qaeda. Pada akhirnya milisi-milisi tersebut akan mendapat tempat di hati Raja Salman dari Arab Saudi dan monarki-monaki Arab lainnya.

Perang terselubung Arab Saudi ini berdampak juga terhadap ekonomi global. Diberitakan harga minyak dunia kembali naik paska Araba Saudi dan sekutunya menginvasi Yaman. Tentu hal ini akan berdampak negatif juga terhadap negara-negara dikawasan lain seperti Indonesia.

Arab Saudi memang bermain sangat cantik pasca Perang Teluk Pertama. Diam-diam, Saudi bermain dua kaki dalam menghadapi ISIS. Intinya Saudi ingin “menghabisi” benteng terakhir Sunni di Timur Tengah yaitu Yaman, Suriah, dan Iraq. Tujuan utamanya adalah mewahabikan semua kawasan dan memberikan kaamanan bagi Zionis.

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca