arrahmahnews

PILGUB DKI MEMANAS, #DennySiregar ‘AHOK: God Of The Gambler’

Senin, 07 Maret 2016,

JAKARTA, ARRAHMAHNEWS.COM – Pegiat sosial media Denny Siregar kembali keluarkan cuitan mautnya tentang kursi panas Pilgub DKI yang semakin membara. Simak tulisannya:

Ahok itu pemberani. Sungguh, ini bukan karena saya memuji berlebihan, tetapi keputusannya untuk tetap bersama Teman Ahok pada jalur independen, adalah keputusan paling berani yang pernah saya lihat.

Ahok sosok populer di mata publik, tetapi sangat tidak populer di mata partai2. Dan ini benar-benar pertaruhan tinggi untuknya. (Baca juga: PILKADA DKI 2017 Jadi Box Office Gara-Gara Jokowi-Ahok)

Sementara ini, hanya Nasdem yang benar-benar mendukung Ahok. Sedangkan PDIP masih belum memberikan keputusan, apakah memperbolehkan Jarot –wagub Ahok sekarang- untuk mendampinginya. Seandainya PDIP akhirnya mundur, maka otomatis Ahok akan bertarung sendirian.

Ibarat permainan poker, Ahok sekarang memegang kartu 4 of a kind. Kartu yang sangat bagus dan peluang menangnya besar dengan dukungan publik yang kuat. Sedangkan lawannya masih memegang kartu Flush, sekiranya mereka semua bersatu melawan Ahok.

Nah, seandainya PDIP berada di pihak mereka, sangat mungkin lawan-lawan Ahok memegang Straight Flush, dan Ahok bisa jatuh.

Kemungkinan besar, lawan Ahok akan menaikkan Yusril sebagai rivalitas berat. Dengan jargon “muslim yang pintar”, maka pertarungan Babel 2 akan kembali berlangsung di Jakarta. Dan ini bisa dibilang pertarungan yang kuat, Big Match. (Baca juga: TELAK! Dokumen Ini Mematahkan Tuduhan BPK kepada Ahok Terkait Sumber Waras)

Jadi, kartu tambahan kuatnya sekarang ada di PDIP.

Inilah kenapa saya bilang Ahok sangat berani. Ia bukannya merapat ke PDIP, malah menantang PDIP untuk merapat kepadanya. Dengan mengangkat seorang PNS dari jajarannya sebagai cawagub, Ahok seperti menatap mata PDIP dalam-dalam, membuka bungkus coklat, mengunyahnya pelan-pelan dan bahasa tubuhnya berkata, “Bagaimana? Bawa Jarot kesini atau kita akan bertarung berhadapan..”

Berbeda dengan Yusril yang sedang mengemis-ngemis dukungan, Ahok malah menaruh kartunya di depan PDIP, seakan-akan tidak butuh mereka. Ia tidak mengkhawatirkan pertarungannya, ia hanya khawatir kalau Teman Ahok tidak siap secara administratif sehingga pencalonannya dijegal di KPU.

Sejak ada Ahok, Pilgub DKI ini semakin panas dan menarik. Wajah-wajah terkenal bermunculan keluar kandang hanya untuk mengalahkannya. Hanya untuk mengalahkan, itu saja misinya, bukan untuk kesejahteraan kota Jakarta. (Baca juga: Denny Siregar dan Revolusi Ala AHOK)

Sekarang mereka semua mengelilingi meja besar berkarpet hijau, saling memegang kartu masing2.

PKS seperti biasa celingak celinguk sebagai partai oportunis, mana yang akan menguntungkan mereka secara hitung-hitungan. Gerindra juga bingung, langkah apa yang harus di lakukan. Golkar sedang sibuk dengan internal mereka. Demokrat sudah tidak ada lagi tajinya. Dan partai-partai gurem sedang melobi-lobi supaya dapat jatah meski hanya sebagai pom-pom girl dengan hula-hula. Batman? Batman sedang sibuk kabur dikejar pemilik warung kopi karena sudah tiga hari tidak bayar. Seekor anjing ikut mengejarnya dari belakang. (ARN)

Sumber: DennySiregar.com

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca