Yaman, ARRAHMAHNEWS.COM – Wakil Ketua gerakan Hamas di Gaza, Khalil al-Hayya, mengumumkan bahwa Hamas pada hari Sabtu menerima “tanggapan resmi pendudukan terhadap posisi gerakan tersebut yang disampaikan kepada mediator beberapa hari lalu.”
Dia juga mengatakan bahwa gerakannya akan mempelajari proposal ini, dan “setelah studinya selesai, mereka akan menyampaikan tanggapannya kepada mediator Mesir dan Qatar.”
Sebuah sumber di kalangan pimpinan Palestina mengungkapkan kepada Al Mayadeen bahwa Qatar telah menghadapi tekanan signifikan baik dari Amerika Serikat maupun “Israel” beberapa waktu lalu. Pada gilirannya, tekanan ini dimaksudkan untuk memaksa Qatar memberikan pengaruhnya terhadap gerakan Hamas terkait perundingan gencatan senjata di Jalur Gaza.
Sumber tersebut mengklarifikasi Selasa lalu bahwa konteks ini menyoroti pernyataan Perdana Menteri Qatar Mohammed bin Abdul Rahman Al Thani baru-baru ini, yang menunjukkan bahwa Doha saat ini sedang “mengevaluasi mediasi yang dilakukannya.”
BACA JUGA:
- Hamas: Sinwar Masih Pimpin Operasi di Lapangan, Tuduhan Israel Upaya Tutupi Kekalahan
- Hamas: Kunjungan Haniyeh ke Turki Bukan untuk Gantikan Mediasi Qatar-Mesir
Menurutnya, gerakan Hamas memberi tahu semua pihak terkait bahwa mereka “berkomitmen atas mediasi Qatar” dan “tidak menerima alternatif apa pun.”
Sumber tersebut lebih lanjut mencatat bahwa Washington telah meminta intervensi Turki dalam proses negosiasi untuk memberikan tekanan pada Hamas agar melunakkan pendiriannya, dan menekankan bahwa bagaimanapun Hamas menyambut baik keterlibatan Ankara dalam masalah Palestina. (ARN)
Sumber: Al-Mayadeen
BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLENEWS