arrahmahnews

Telegraph Konfirmasi Kegagalan Kampanye Militer AS-Inggris di Laut Merah

Yaman, ARRAHMAHNEWS.COM – Sebuah surat kabar Inggris pada hari Minggu mengkonfirmasi kegagalan kampanye militer yang dipimpin oleh Washington dan London di Laut Merah.

The Telegraph menyatakan dalam laporannya pada hari Minggu bahwa kampanye militer AS-Inggris, bersama dengan koalisi Eropa, tidak dapat memenangkan pertempuran di Laut Merah, dan yang dapat mereka lakukan hanyalah berperang.

Pernyataan tersebut mengklarifikasi bahwa Yaman telah mencapai tujuan mereka dengan mengganggu navigasi di Selat Bab el-Mandeb dan laut sekitarnya, sehingga menghabiskan sumber daya penyerang mereka. Sementara itu, jumlah kapal perang yang dikerahkan di Laut Merah semakin berkurang, dan laju serangan balik AS-Inggris terhadap Yaman menjadi lambat.

Laporan tersebut menunjukkan bahwa meskipun ada kehadiran militer penuh Amerika, Inggris, dan Eropa di Laut Merah, navigasi maritim masih rendah, dan AS belum mampu memulihkannya kembali.

Mengenai penurunan tingkat serangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah dan Laut Arab, surat kabar tersebut melaporkan bahwa alasannya bukan karena lemahnya kemampuan militer pasukan Sana’a tetapi karena kapal-kapal yang mereka cegah untuk melintasi Selat Bab el-Mandeb tidak lagi lewat di sana, sehingga tidak ada lagi kapal yang menjadi sasaran.

BACA JUGA:

Laju operasi angkatan laut Yaman yang dilakukan Angkatan Bersenjata Yaman terhadap kapal-kapal yang dilarang melintasi Selat Bab el-Mandeb telah menurun selama dua minggu terakhir. Namun, hal itu dilanjutkan kembali sejak awal minggu ini karena upaya beberapa kapal terlarang untuk melintasi selat di bawah perlindungan kapal perang Barat, yang bahkan gagal melindungi kapal-kapal yang menjadi sasaran tersebut.

Sejak dimulainya kampanye militer tanpa henti rezim Israel terhadap Gaza pada awal Oktober, masyarakat Yaman secara terbuka menyatakan dukungan mereka terhadap perjuangan Palestina melawan pendudukan Israel.

Israel memulai perang genosida di Gaza pada 7 Oktober setelah kelompok perlawanan Hamas Palestina melakukan Operasi Badai Al-Aqsa terhadap entitas perampas tersebut sebagai pembalasan atas kekejaman yang semakin intensif terhadap rakyat Palestina.

Rezim Tel Aviv juga memberlakukan “pengepungan total” terhadap wilayah tersebut, memutus bahan bakar, listrik, makanan, dan air bagi lebih dari dua juta warga Palestina yang tinggal di sana.

Sejak dimulainya serangan, rezim Tel Aviv telah membunuh lebih dari 34 ribu warga Palestina dan melukai lebih dari 77 ribu lainnya.

Angkatan Bersenjata Yaman telah melakukan serangan terhadap kapal-kapal yang memiliki hubungan dengan Israel di dekat pelabuhan Yaman, termasuk intersepsi dan penyitaan kapal yang terkait dengan rezim Tel Aviv pada 19 November.

Serangan maritim tersebut telah memaksa beberapa perusahaan pelayaran dan minyak terbesar di dunia untuk menunda transit melalui salah satu rute perdagangan maritim terpenting di dunia.

Kapal tanker malah menambah ribuan mil rute pelayaran internasional dengan berlayar mengelilingi benua Afrika dibandingkan melalui Terusan Suez. (ARN)

Sumber: Al-Masirah

BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLENEWS

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca