arrahmahnews

Sayed al-Houthi: Yaman Terus Tingkatkan Operasi Angkatan Laut di Samudera Hindia

Yaman, ARRAHMAHNEWS.COM – Angkatan Bersenjata Yaman berupaya memperkuat jangkauan operasinya ke Samudera Hindia, berupaya memutus kapal-kapal yang berafiliasi dengan Israel agar tidak berlayar di rute Tanjung Harapan atau menuju Laut Merah. Sayyed Abdul-Malik al-Houthi, pemimpin Gerakan Ansarallah Yaman mengatakan hal ini pada Kamis malam (25/04).

Sayyed al-Houthi menekankan dalam pidatonya yang membahas perkembangan terkini di kawasan menegaskan bahwa Front Yaman akan tetap terbuka dan operasi Angkatan Bersenjata Yaman (YAF) untuk mendukung Palestina akan terus berlanjut.

Pemimpin gerakan Ansar Allah ini menekankan bahwa perluasan operasi YAF ke Samudera Hindia tidak pernah diperhitungkan oleh otoritas Amerika, Inggris, dan Israel, atau yang disebut Sayyed al-Houthi sebagai “Triad Kejahatan”.

Awalnya, militer Yaman mulai mendukung rakyat Palestina dan Perlawanan mereka dengan menargetkan pasukan pendudukan Israel dalam serangan jarak jauh, melalui rentetan rudal balistik, rudal jelajah, dan serangan drone satu arah.

Namun, sebagai jawaban atas arahan Sayyed al-Houthi dan seruan rakyat Yaman yang berpartisipasi dalam unjuk rasa jutaan orang setiap minggunya, YAF memperluas operasinya untuk menargetkan kapal-kapal yang berafiliasi dengan Israel di Laut Merah dan Laut Arab, yang merupakan jalur maritim penting. Hal ini menimbulkan dampak buruk pada operasi maritim Israel, hampir membuat pelabuhan Eilat yang diduduki Israel gulung tikar.

BACA JUGA:

Kemudian, setelah intervensi pasukan koalisi angkatan laut pimpinan AS di wilayah tersebut, Angkatan Bersenjata Yaman memperluas operasi mereka untuk menargetkan kapal-kapal musuh AS dan Inggris di perairan tersebut. Ketika genosida Israel terhadap rakyat Palestina semakin meningkat dan kapal-kapal Israel kembali menggunakan rute Tanjung Harapan, yang mengelilingi benua Afrika, untuk mencapai bagian timur Mediterania, Sayed al-Houthi mengumumkan bahwa YAF akan mulai menargetkan kapal-kapal Israel di Samudera Hindia, yang pada dasarnya berupaya untuk memutus satu-satunya rute tersisa yang menghubungkan pendudukan dengan Asia Timur.

Jumlah Operasi YAF

Dalam pidatonya, Sayyed al-Houthi merilis penghitungan terbaru operasi Yaman dalam 202 hari sejak perang di Gaza dimulai.

Ia mengungkapkan, dalam jangka waktu tersebut, YAF menargetkan 102 kapal dengan asal dan tipe berbeda. Rata-rata, ini berarti YAF menargetkan hampir 1 kapal setiap 2 hari. Namun, perlu dicatat bahwa Angkatan Bersenjata Yaman meluncurkan operasi mereka pada akhir November 2023, yang akan memberi mereka rata-rata operasi yang sedikit lebih tinggi daripada yang diumumkan.

Sayed al-Houthi mengatakan bahwa aliansi yang dipimpin Amerika-Inggris gagal mencapai tujuannya untuk melindungi jalur pelayaran di Laut Arab dan Laut Merah, meskipun telah mengerahkan pasukan dalam jumlah besar dan melakukan operasi pemantauan yang terus menerus dan intens di Yaman.

Pemimpin Perlawanan ini menunjuk pada pengakuan Direktur Jenderal Pelabuhan Eilat, yang dibangun di desa Um al-Rashrash di Palestina yang direbut, Gideon Golber, yang menyebut fasilitas di Pelabuhan Eilat sebagai “tidak berfungsi” pada tanggal 21 Maret tahun ini.

Sayed al-Houthi juga mengatakan bahwa operasi tersebut telah menyebabkan penurunan ekspor Israel sebesar 22% dan penurunan jumlah impor lebih dari 40%, karena pengepungan yang dilakukan Yaman terhadap pendudukan kriminal Israel.

Pada saat yang sama, operasi tersebut telah mengakibatkan penurunan 80% jumlah kapal AS yang berlayar di Laut Merah. (ARN)

Sumber: Al-Mayadeen

BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLENEWS

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca