Seperti dilansir FNA mengutip televisi Arab Saudi, negara-negara koalisi anti-Yaman yang dipimpin oleh Riyadh, Selasa (21/4) malam mengumumkan diakhirinya operasi militer ke Yaman.
Penghentian serangan udara Arab Saudi diumumkan ketika negara ini tidak mencapai satupun dari tujuannya dalam berkonfrontasi dengan rakyat revolusioner Yaman.
Sebelumnya, Hossein Amir-Abdollahian, Wakil Menteri Luar Negeri Iran untuk Urusan Arab dan Afrika pada Selasa sore menyatakan optimis bahwa dalam beberapa jam ke depan, serangan militer ke Yaman akan dihentikan menyusul serangkaian upaya yang telah dilakukan.
Hal itu diungkapkan Amir-Abdollahian di permulaan pertemuan tripartit para Wakil Menlu Iran, Swiss dan Suriah.
Pasca pengunduran diri Presiden Abd-Rabbuh Mansur Hadi dan anggota kabinet Yaman serta pelarian Mansur Hadi, Arab Saudi memulai agresinya ke negara itu dengan dalih mengembalikan kekuasaan anasir-anasir yang telah mengundurkan diri.
Agresi militer yang dimulai 26 Maret tersebut dilakukan atas lampu hijau Amerika Serikat dan telah merenggut nyawa sedikitnya 2.700 warga sipil di mana kebanyakan dari mereka perempuan dan anak-anak, dan menimbulkan kerugian materi ratusan juta dolar disebabkan hancurkan infrastruktur Yaman. [ARN]