Arrahmahnews.com – Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi mengatakan kelompok Takfiri ISIL telah merekrut anak-anak dari 100 negara untuk melakukan tindakan teroris di Suriah dan Irak.
Perdana menteri Irak menekankan bahwa kelompok teroris “melakukan perekrutan terorganisir terhadap anak-anak di bawah umur dari 100 negara”, dan menambahkan, “mengeksploitasi anak menjadi mesin pembunuh adalah kejahatan keji.”
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan pada bulan Maret, kelompok militan ISIL telah merekrut sedikitnya 400 anak-anak pada tahun 2015 di Suriah, dan mereka mendapatkan pelatihan militer dan dontrin ideologi Wahhabi ultra-ekstrimis yang didukung Saudi.
Pada bulan November lalu, sebuah video propaganda ISIL muncul di media sosial, yang menunjukkan indoktrinasi dan pelatihan puluhan tentara anak dari Kazakhstan.
Perdana menteri Irak menyerukan PBB untuk mengutuk perekrutan anak-anak oleh kelompok teroris sebagai “kejahatan terhadap kemanusiaan”.
Abadi juga mengatakan bahwa setiap bulan, rata-rata 40 militan dari negara lain masuk ke Irak untuk melakukan serangan bom.
“Jumlah pejuang asing di Irak sekarang melebihi jumlah warga Irak” dalam jajaran kelompok teroris, kata Abadi.
Bagian utara dan barat Irak telah mengalami kekerasan mengerikan sejak teroris ISIL mulai beroperasi pada Juni 2014.
Militer Irak dibantu dengan pasukan relawan, telah terlibat dalam berbagai operasi militer untuk menyapu teroris ISIL keluar dari Irak. [ARN]