Amerika

HIPOKRIT! Obama Setujui Gencatan Senjata, Pentagon-CIA Ingin Tekan Moskow di Suriah

24 Februari 2016,

WASHINGTON DC, ARRAHMAHNEWS.COM – Para pejabat militer dan intelijen pemerintahan Presiden AS Barack Obama ingin meningkatkan tekanan terhadap Moskow dengan memperluas dukungan untuk militan di Suriah setelah tercapainya kesepakatan dengan Rusia mengenai gencatan senjata di Suriah pada 27 Februari. Hal ini dilaporkan surat kabar online, Wall Street Journal, Selasa (23/02) .

Publikasi itu menyebut Menteri Pertahanan Ash Carter, Jenderal Kelautan, Joseph Dunford dan Direktur CIA John Brennan sebagai “aliansi elang Rusia di kabinet.” (Baca juga: Assad Nyatakan Siap Gencatan Senjata Asal Tak Dimanfaatkan Teroris)

Menurut harian tersebut, pada pertemuan terakhir para penasehat tinggi Obama di Gedung Putih itu menyatakan pandangan sangat ingin berperang terhadap Moskow.

Pada Senin malam lalu, Rusia dan Amerika Serikat merilis sebuah pernyataan bersama yang mengatakan bahwa gencatan senjata akan berlaku di Suriah pada pukul 00:00 waktu Damaskus pada tanggal 27 Februari. (Baca juga: Analis: Kesuksesan Gencatan Senjata di Suriah Bergantung Pada Penghentian Bantuan Terhadap Teroris)

“Penghentian permusuhan dimulai pada pukul 00:00 (waktu Damaskus) pada tanggal 27 Februari, 2016,” ungkap pernyataan bersama tersebut.

“Sebagai kepala Kelompok Internasional Pendukung Suriah (ISSG) yang berusaha untuk mencapai penyelesaian secara damai krisis Suriah dengan menghormati sepenuhnya peran fundamental PBB, Amerika Serikat dan Federasi Rusia sepenuhnya memutuskan untuk memberikan dukungan kuat untuk mengakhiri konflik Suriah dan membangun kondisi demi terciptanya proses transisi kepemimpinan politik Suriah yang difasilitasi oleh PBB,” ungkap deklarasi tersebut.

Pernyataan tersebut menekankan bahwa penghentian pertikaian harus diterapkan kepada semua pihak yang terlibat dalam konflik Suriah, kecuali kelompok teroris ISIS dan Jabhat an-Nusra atau organisasi teroris lainnya yang telah masuk daftar teroris oleh Dewan Keamanan PBB. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca