arrahmahnews

Menag Tagih Janji Santunan Korban Crane kepada Arab Saudi yang Tak Kunjung Cair

24 Februari 2016,

JAKARTA, ARRAHMAHNEWS.COM – Salah satu korban tragedi Crane di Mina hingga saat ini belum turun, berikut kesaksian ibu Tri Murti Ali (65) alias Eti dari Solok, Sumatera Barat (Sumbar), korban Crane masih tergolek lemah di kamar anaknya di Kukusan, Depok, Jawa Barat. Jari tangan kirinya diamputasi. Tangan kanan patah dan sampai saat ini masih kaku sehingga belum bisa digunakan. Kakinya yang patah akibat hantaman crane belum juga sembuh padahal dia sudah beberapa kali dioperasi. (Baca juga: Korban Crane Asal Gowa Belum Terima Santunan dari Raja Salman Arab Saudi)

Tragedi Crane

“Iya kecewa dulu kan digembor-gemborin mau diberikan santunan dari pemerintahan Arab Saudi. Ibu saya kan masih butuh biaya untuk pengobatan,” ujar Rani, anak Eti, dalam perbincangan, Sabtu (20/2/2016), dikutip dari detik (21/02).

Padahal janji Raja Arab Saudi, Salman bin Abdul Aziz, telah memerintahkan agar dibayarkan santunan untuk semua korban, yakni:

  1. Keluarga dari korban meninggal akan diberikan SR 1 juta atau sekitar Rp 3,6 miliar (1 riyal= Rp 3.600).
  2. Setiap korban yang mengalami luka sehingga menyebabkan cacat permanen mendapatkan SR 1 juta.
  3. Setiap korban yang luka menerima SR 500 ribu atau sekitar Rp 1,8 miliar.

Raja Salman juga memerintahkan agar keluarga korban meninggal diberangkatkan haji tahun berikutnya dengan biaya dari pihak kerajaan sebagai tamu raja. Tapi nyatanya hingga saat ini belum keluar.

Oleh karena itu Menteri Agama, Lukman Hakim Syaifuddin, berharap pemerintah Arabi Saudi bisa dengan segera membayarkan santunan yang dijanjikan terhadap para keluarga korban crane yang jatuh saat beribadah haji di Mekkah pada September 2015, dikutip dari Vivanews (23/02). (Baca juga: TERNYATA…Arab Saudi Tak Juga Berikan Kompensasi Tragedi Crane Bagi Korban Nigeria)

“Sampai saat ini belum ada (pembayaran santunan) dari pihak pemerintah Arab Saudi. Sampai sekarang kita berharap agar secepatnya dibayarkan. Semoga pemerintah Saudi Arabia bisa mendengarnya,” ujar Menteri kepada wartawan di Jakarta, Selasa, 23 februari 2016.

Ia menjelaskan bahwa para keluarga korban memang mendesak agar santunan bisa segera diberikan pada mereka. Sebabnya memang pemerintah Arabi Saudi pernah menjanjikan hal itu.

“Mereka (pemerintah Arabi Saudi) tidak memberikan alasan spesifik (keterlambatan pemberian santunan). Tapi mengatakan ini sedang diproses. Saya tidak tahu nominalnya,” kata Lukman. Musibah crane jatuh itu terjadi di Masjidil Haram, Arabi Saudi, saat musim haji pada September 2015. Sebanyak 12 jemaah calon haji asal Indonesia meninggal dunia dan 42 jemaah yang lain mengalami luka. (Baca juga: Paranormal Mesir; Tragedi Jatuhnya Crane Masjidil Haram Disengaja ; Video)

Pemerintah Arab Saudi saat itu berjanji memberikan santunan sebesar Rp3,8 miliar bagi semua keluarga korban meninggal dunia maupun cacat fisik. Adapun untuk korban yang mengalami luka mendapatkan santunan Rp1,9 miliar. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca