Analisa

Yediot Aharonot; Arab Saudi Dapat Meminta Bantuan Kepada Israel di Yaman

Jum’at, 11 Maret 2016

TEL AVIV, ARRAHMAHNEWS.COM – Dalam sebuah artikel yang dirilis oleh surat kabar “Yediot Aharonot”, Nadav Pollack, seorang peneliti di Institut Washington, Amerika Serikat, mengatakan bahwa Arab Saudi dapat meminta bantuan dari Israel untuk melawan serangan roket dan rudal dari pasukan Yaman di daerah perbatasan antara Yaman dan Arab Saudi.

Setelah hampir satu tahun intervensi militer Arab Saudi di Yaman, yang telah menguras banyak biaya anggaran belanja Saudi hingga mengalami kerugian besar, dan mendapat perhatian besar media terkait kerugian dan kegagalan misinya.

Selain itu, kontak senjata yang terjadi hampir setiap hari di perbatasan Yaman, telah membuat Arab Saudi dan sekutunya kehilangan kendali medan perang. Mereka telah menghadapi pertempuran dengan berbagai tantangan sampai pada tingkat yang belum pernah mereka saksikan sebelumnya. Sementara, Israel sebagai mitra non-tradisional dapat membantu mereka dalam menghadapi tantangan itu.

Najran misalnya, provinsi di selatan Arab Saudi telah lama menjadi target utama dari rudal-rudal Katyusha dan roket Grad yang menyebabkan penutupan bandara dan lumpuhnya kota tersebut.

Saudi tampak bingung di hadapan ancaman semacam itu, terutama karena mereka tidak memiliki banyak pengalaman dalam pertempuran darat atau dalam mengatur sistem perlindungan efektif terhadap ancaman tersebut.

Jika Saudi ingin belajar bagaimana caranya menghadapi ancaman yang mereka hadapi dari para pejuang Houthi, mereka harus mengarahkan pandangannya ke salah satu negara yang mereka ingin meminta bantuan darinya, yaitu Israel. Pengalaman yang cukup telah dimiliki tentara Israel mulai dari konfrontasi melawan Hizbullah hingga Hamas. pengalaman itu telah mengajarinya bagaimana mengatasi operasi lintas-perbatasan dan bagaimana meningkatkan perlindungan di perbatasan serta bagaimana mengatasi rudal anti-tank dan ancaman rudal.

Israel dapat memberikan pelajaran berharga kepada para komandan militer Arab Saudi tentang taktik yang efektif untuk menangani operasi lintas-perbatasan dan dalam mengatasi  rudal anti-tank. Selain itu, Israel dapat menyediakan sarana teknologi bagi pasukan penjaga perbatasan Saudi yang dapat membantu mereka menghadapi tantangan. Israel juga telah memiliki pengalaman yang cukup selama bertahun-tahun dalam konfrontasi melawan ancaman rudal, terutama dalam menghadapi ancaman roket Katyusha dan Grad atau rudal buatan lainnya, pengalaman itu tentunya dapat dibagi dengan Saudi.

Perlu ditekankan bahwa jika kerjasama itu benar-benar terjadi maka Israel harus fokus pada karakteristik defensif dan bukan offensif, karena Israel dilarang untuk tampil sebagai pemberi dukungan bagi Arab Saudi dalam pertempuran ofensif yang terjadi di Yaman dan yang mengarah pada jatuhnya banyak korban jiwa. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca