arrahmahnews

Ini Dia Kekejaman Eksekusi di Arab Saudi; Video

Selasa, 22 Maret 2016,

RIYADH, ARRAHMAHNEWS.COM – Pemenggalan kepala di depan publik sampai pada tingkat yang paling “menakutkan” hampir setiap hari terjadi pada tahun ini. Pelanggaran hak asasi manusia dan kejahatan perang di Yaman telah membuat Arab Saudi identik dengan salah satu rezim paling represif di dunia, menurut kelompok hak asasi manusia. (Baca juga: Arab Saudi bukan “Negara Islam”, Tapi “Penjual Islam”)

Tapi meskipun kerajaan tanpa henti melakukan kampanye brutal, media berada dibawah kontrol penuh mereka dan menerapkan aturan ketat terhadapnya. Aktivis telah mencoba untuk mengekspos sejauh mana kebiadaban rezim Saudi dan catatan pelanggaran hak asasi manusia dengan berbagai cara, termasuk media sosial dan sebuah film dokumenter yang baru-baru ini tersebar di situs jejaring sosial.

Terbongkarnya kejahatan Arab Saudi, merupakan hasil dari enam bulan mengambil gambar secara tersembunyi. Video Dokumenter itu cukup mengejutkan banyak pihak, yang rekaman sejumah hukuman cambuk di depan umum, pemenggalan kepala, dan mengeksekusi di tiang gantungan.

Film dokumenter itu diproduksi oleh jaringan ITV Inggris dan Amerika Public Broadcasting Service, dan dijadwalkan akan ditayangkan pada hari Selasa (22/03). (Baca juga: Saudi Negeri Dongeng, Tapi Nyata)

001a3b5e_Eksekusi_Mati_Di_Arab_Saudi

Laporan mengejutkan dari rekaman damai demonstran anti-rezim di wilayah Qatif, di mana Ali Mohammed Baqir al-Nimr dijatuhi hukuman mati dengan memenggal kepala setelah ditangkap pada usia 17 tahun ikut mengambil bagian dalam demonstrasi. Amnesty International juga telah menyerukan pembebasan Ali Al-Nimr, yang bisa dikirim ke tiang gantungan dalam waktu dekat menurut laporan media Arab pekan lalu.

Ali Al-Nimr adalah keponakan dari almarhum ulama terkemuka Saudi, Sheikh Nimr Baqir al-Nimr, yang dieksekusi bersama dengan 46 orang lain pada awal Januari 2016 lalu, sebaga eksekusi terbesar kerajaan dalam tiga dekade terakhir. Pembunuhan Sheikh Nimr menyebabkan kemarahan global dalam melawan penindasan Arab Saudi pada minoritas, yang mencapai lebih dari 20 persen dari populasi Saudi. (Baca juga: Kerajaan Saudi The Real Apartheid TImur Tengah)

001a3b5d_Eksekusi_Mati_Di_Arab_Saudi

Film dokumenter ini juga memperlihatkan bagaimana Arab Saudi, tempat berkembang biak ideologi Wahhabi, mencoba untuk mengindoktrinasi anak-anak sekolah dengan keyakinan ekstremis dan kebencian terhadap agama dan minoritas lainnya.

“Orang-orang Kristen harus dihukum dengan kematian sampai tidak ada satu pun yang tersisa. Mereka harus dipenggal, “seorang siswa 14 tahun Saudi, mengatakan dalam menanggapi seorang juru kamera dalam video, dan menambahkan,” Kami belajar bahwa Syiah … harus dihukum mati”.

Arab Saudi dilaporkan telah menghabiskan $ 100 miliar untuk menyebarkan paham Wahhabisme di seluruh dunia, dan bertanggung jawab atas munculnya jaringan teror seperti kelompok teroris Takfiri ISIS, yang mendatangkan malapetaka di beberapa negara, terutama Irak dan Suriah. Takfiri atau praktek menuduh orang lain sebagai “kafir,” merupakan karakteristik dari paham Wahhabisme, ideologi radikal ini mendominasi Arab Saudi dan bebas dianut oleh ulama negara itu.

Film dokumenter ini juga menunjukkan adegan pemenggalan kepala di depan publik, glamor, dan amputasi di Riyadh, tempat umum yang dijuluki Chop Chop Square, di mana polisi dapat terlihat mencambuk perempuan dan algojo mengacungkan pedang mereka. Dalam sebuah adegan yang menyayat hati, salah satunya wanita yang diperlakukan sebagai warga negara kelas dua di negara Arab, dapat didengar berteriak, “Aku tidak melakukannya”, sebelum dipenggal oleh Algojo dengan pedangnya.

Dalam eksekusi mengerikan lain, lima orang yang dituduh perampokan, terlihat digantung pada tiang di antara dua crane di layar publik pada hari (22/03).

Amnesty International Inggris, dan Kepala Urusan Kebijakan dan Pemerintah Allan Hogarth kepada Independent pada awal bulan ini mengatakan, bahwa “pemberlakuan hukuman mati sangat tidak adil – dan kadang-kadang dengan proses rahasia, terdakwa tanpa di dampingi seorang pengacara, dan pengadilan menghukum orang atas dasar ‘pengakuan’ di bawah tekanan dan penyiksaan, Arab Saudi telah menodai keadilan dan puluhan orang membayar dengan hidup mereka”.

Kemurtadan, perampokan bersenjata, perdagangan narkoba, pemerkosaan, dan pembunuhan akan mendapatkan hukuman mati. Memenggal kepala dengan pedang adalah bentuk paling umum dalam eksekusi di Arab Saudi.

001a3b5f_Eksekusi_Mati_Di_Arab_Saudi

Menurut Daily Mail, pemerintah Saudi telah mengancam akan membunuh Loujain al-Hathloul, aktivis Saudi yang telah mengambil bagian dalam pengambilan gambar dalam film dokumenter itu. Aktvis yang mengslogankan hak-hak perempuan, sebelumnya telah dipenjarakan setelah memposting video-nya saat mengemudi, yang dilarang di negara tersebut. Perempuan di Arab Saudi menghadapi banyak pembatasan dan harus mendapatkan izin dari anggota keluarga laki-laki untuk melakukan perjalanan, pekerjaan, menikah atau bahkan membuka rekening bank.

Arab Saudi adalah satu-satunya negara di dunia di mana perempuan tidak diizinkan untuk mengemudi, larangan yang berasal dari fatwa agama yang dikeluarkan oleh ulama Wahhabi. Jika wanita kedapatan mengemudi, mereka mungkin akan ditangkap, dikirim ke pengadilan dan bahkan dicambuk.

Manal al-Sharif, salah satu aktivis Saudi pertama yang menghadapi hukuman penjara karena menentang larangan mengemudi. Dia mengatakan dalam sebuah Ted Talk “ulama Wahhabi terlalu cepat membuat pernyataan fitnah terhadap driver wanita”. Saudaranya juga dipaksa untuk berhenti dari pekerjaannya sebagai ahli geologi dan meninggalkan kerajaan hanya untuk meminjamkan mobilnya untuk Manal. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca