arrahmahnews

Rusia Dukung Tawaran De Mistura Untuk Kawal Militan Keluar dari Aleppo

Jum’at, 07 Oktober 2016,

MOSKOW, ARRAHMAHNEWS.COM – Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menyatakan minat Moskow atas proposal yang diajukan oleh Utusan Khusus PBB untuk Suriah Staffan de Mistura tentang mengawal teroris Takfiri keluar dari kota Aleppo. (Baca juga: De Mistura: Ancaman Terbesar Gencatan Senjata Adalah ISIS dan Jabhat al-Nusra)

Para pejabat Rusia secara hati-hati mempelajari tawaran De Mistura, Lavrov mengatakan pada konferensi pers bersama dengan rekan dari Perancis, Jean-Marc Ayrault, di Moskow pada hari Kamis.

Pernyataan itu satu jam setelah utusan PBB mengatakan bahwa jika anggota kelompok teroris Jabhat Fateh al-Sham, yang sebelumnya dikenal sebagai Jabhat al-Nusra, meletakkan senjata mereka “secara terhormat” dan meninggalkan Aleppo, ia “secara pribadi” akan mengawal mereka keluar.

Di tempat lain dalam komentarnya, Lavrov menyatakan bahwa Moskow sedang mempelajari rancangan resolusi Perancis soal krisis di Suriah, yang disampaikan kepada Dewan Keamanan PBB.

“Kami siap untuk bekerja pada teks ini” asalkan tidak bertentangan dengan kesepakatan gencatan senjata Moskow-Washington di Suriah atau resolusi PBB lainnya, katanya. Ia juga menekankan bahwa negaranya akan mengusulkan amandemen sendiri untuk rancangan resolusi, dan berharap mereka akan mempertimbangkan hal itu.

Sistem Rudal S-300 Rusia di Suriah

Mengomentari penyebaran sistem rudal S-300 dan S-400 permukaan ke udara di Suriah, Lavrov meyakinkan bahwa rudal-rudal itu murni untuk tujuan defensif dan tidak menimbulkan ancaman kepada siapapun. (Baca juga: Pasukan Suriah Siap Hajar Teroris di Tiga Distrik Penting Aleppo)

“Kami hanya perlu memastikan keselamatan dan keamanan personil militer kita … fasilitas pemeliharaan angkatan laut kami di pelabuhan Tartus pada saat ini, sementara situasi masih sangat fluktuatif,” katanya.

Dalam perkembangan terkait, pada hari Kamis, Rusia memperingatkan AS untuk tidak menyerang posisi yang dikendalikan oleh pasukan Suriah dan mengatakan Moskow siap untuk menggunakan sistem pertahanan udara untuk melindungi mereka.

Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Mayor Jenderal Igor Konashenkov, mengatakan bahwa setiap serangan rudal atau serangan udara di wilayah yang dikuasai oleh pemerintah Damaskus akan menimbulkan ancaman yang nyata pada personil militer Rusia.

“Operator sistem pertahanan udara Rusia tidak akan punya waktu untuk mengidentifikasi asal serangan udara, dan respon akan segera dilakukan,” tambah Konashenkov.

Dia lebih jauh menyuarakan keprihatinan tentang laporan media terbaru, yang menurut Washington sedang mempertimbangkan serangan pada pasukan pemerintah Suriah, dan menambahkan, “sejarah telah menunjukkan bahwa kebocoran seperti itu sering terbukti dan menjadi pengantar untuk tindakan nyata”. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca