Amerika Latin

Rusia Sesalkan Tindakan Oposisi Venezuela Picu Bentrokan dalam Pemilu

Selasa, 01 Agustus 2017,

ARRAHMAHNEWS.COM, MOSKOW – Kementerian Luar Negeri Rusia pada hari Senin (31/07) menyatakan bahwa Moskow menyesalkan pihak oposisi Venezuela yang bukan hanya menolak seruan untuk mengambil bagian dalam pemilihan namun juga menghalangi mereka yang ingin mengambil bagian dalam pemilihan tersebut. (Baca juga: Venezuela Gelar Pemilu Kontroversial)

“Pemilihan Majelis Konstitusi Venezuela diadakan pada 30 Juli. Menurut Dewan Pemilihan Nasional negara ini, lebih dari 8 juta orang, atau 41,5% pemilih, mengambil bagian di dalamnya. Suara untuk kandidat sedang dihitung saat ini dan hasil akhir sedang ditunggu,” ungkap Kemenlu Rusia dalam pernyataan tersebut yang dikutip TASS. (Baca juga: Maduro Atas Sanksi AS: Ini Ilegal dan Kurang Ajar)

“Kami menyoroti dengan menyesal bahwa pasukan oposisi tidak hanya menolak seruan untuk ambil bagian dalam pemilihan, tapi juga mencoba untuk menghalangi mereka (yang mengambil bagian) dengan memprovokasi bentrokan-bentrokan yang menyebabkan korban manusia. Kami meminta para pihak untuk menghentikan perebutan kekuasaan yang tidak ada gunanya,” bunyi pernyataan tersebut lebih lanjut.

Rakyat Venezuela memberikan suara mereka dalam sebuah pemilihan kontroversial pada hari Minggu untuk memilih 545 kursi Majelis Konstituante, dimana majelis itu nantinya akan menulis ulang konstitusi negara dan membubarkan parlemen yang saat ini dipimpin oleh oposisi. Negara Amerika Selatan itu telah menjadi lokasi Protes anti-pemerintah selama berbulan-bulan. Sering kali terjadi bentrokan dengan polisi akibat krisis ekonomi yang terus berlanjut. (Baca juga: Maduro ke Trump: Hentikan Campur Tangan atau Hengkang dari Venezeula)

Pemilu dibuka di Venezuela pada Minggu pagi, dan para pemilih yang sah berbaris untuk memberikan suara mereka di tempat pemungutan suara di negara kaya minyak tersebut, meski lawan Presiden Nicolas Maduro mengkritik dan memboikot pemilu dengan alasan bahwa badan legislatif yang baru akan memberi pemimpin sosialis itu cengkeraman kekuasaan dan kekuatan baru. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca