Arab Saudi

Menterinya Dihina, Kuwait Ajukan Protes ke Arab Saudi

Jum’at, 26 Januari 2018,

KUWAIT, ARRAHMAHNEWS.COM – Kuwait memprotes Arab Saudi atas cuitan bernada menghina yang diposting oleh penasihat senior pengadilan kerajaan Saudi terhadap menteri perdagangannya, yang baru saja berkunjung ke Qatar.

Menurut laporan AFP, Wakil Menteri Luar Negeri Kuwait Khaled al-Jarallah mengatakan pada hari Rabu (24/01) bahwa ia telah menyampaikan keluhan negaranya kepada duta besar Saudi di Kuwait setelah penasihat Saudi, Turki al-Shaikh, menggunakan halaman Twitter-nya untuk menulis penghinaan terhadap Menteri Perdagangan Kuwait Khaled al-Roudhan.

Baca: HEBOH! Mohammed Bin Salman Panggil Para Pejabat Tinggi Kemenhan Kuwait ke Saudi

Penasihat Saudi, yang juga memimpin otoritas olahraga negara tersebut, telah menggambarkan Roudhan sebagai “orang bayaran” di sebuah postingan Twitternya beberapa hari lalu.

Jarallah mengatakan bahwa dirinya telah menyatakan penyesalan atas penghinaan terhadap Khaled al-Roudhan, seorang menteri yang mendapat kepercayaan penuh semua orang di Kuwait.

Sementara itu, menurut kantor berita resmi Kuwait, KUNA, Kuwait menolak laporan bahwa mereka memanggil Duta Besar Saudi untuk Kuwait Abdulaziz al-Fayez untuk bertemu dengan Jarallah mengenai tweet tersebut, dan mengatakan bahwa hal itu hanyalah sebuah pertemuan biasa antara kedua pejabat.

Baca: Kuwait: Perselisihan Saudi dan Qatar Menyebabkan Konsekuensi yang Tidak Diinginkan

Tweet tersebut diposting setelah Roudhan, yang juga menteri pemuda, mengunjungi Qatar minggu lalu untuk berterima kasih kepada emir karena telah membantu mengangkat larangan internasional atas sepak bola Kuwait.

Jarallah mengatakan tweet tersebut bisa merusak “hubungan dekat dan terhormat” antara Kuwait dan Riyadh.

Dalam salah satu perselisihan diplomatik terburuk yang sampai ke wilayah Teluk Persia dalam beberapa dasawarsa, Arab Saudi, Mesir, Bahrain dan UEA melancarkan embargo perdagangan dan diplomatik ke Qatar, menuduh Doha mendukung terorisme, sebuah tuduhan yang ditolak keras oleh kerajaan tersebut. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca