arrahmahnews

Kemenangan Terbaru Qatar Lawan Saudi Cs

Minggu, 18 Februari 2018

DOHA, ARRAHMAHNEWS.COM – Qatar telah memperoleh kemenangan lagi dalam perjuangannya melawan blokade ilegal oleh empat negara pimpinan Arab Saudi, atas sebuah pernyataan palsu yang dikaitkan dengan Emir negara tersebut, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, setelah peristiwa peretasan terhadap Qatar News Agency (QNA) pada tanggal 24 Mei.

Keputusan oleh saluran berita Saudi, Al Arabiya, untuk menyerahkan izinnya kepada regulator penyiaran Inggris Ofcom dengan segera setelah keterlibatan saluran tersebut dalam meliput kejahatan hacking QNA terungkap, menggarisbawahi upaya jahat dari negara-negara pelaku blokade untuk menodai citra Qatar.

Baca: Studi: Blokade Saudi Cs Tak Pengaruhi Ekonomi Qatar

Penyebaran berita palsu melalui beberapa media yang dimiliki oleh negara-negara pelaku blokade adalah bagian dari sebuah persekongkolan melawan Qatar untuk membenarkan blokade mereka.

Saat ini QNA telah menunjuk firma hukum Carter-Ruck yang berbasis di London untuk mengajukan tuntutan secara resmi kepada Ofcom terhadap Al Arabiya dan Sky News Arabia yang bermarkas di UEA karena melanggar kode etik dan akurasi ketidakberpihakan dalam sumber berita.

Menurut pengaduan tersebut, kedua saluran itu tidak sesuai dengan Kode Penyiaran Ofcom, termasuk dalam pemberitaan yang memerlukan ketidakberpihakan dan akurasi. Berdasarkan keluhan, regulator telah mengumumkan bahwa mereka mengambil tindakan untuk menangani masalah ini.

Baca: Sheikh Abdullah: Saudi-UEA Berusaha Rebut Kekayaan Qatar

Untuk menghindari penyelidikan oleh Ofcom, yang bisa mengakibatkan pengenaan sanksi denda dan denda yang substansial, Al Arabiya terpaksa meniadakan siarannya di Inggris atau tempat lain di Uni Eropa.

Ini adalah kedua kalinya saluran milik Saudi dikecam oleh regulator media Inggris. Pada bulan Januari Al Arabiya didenda 120.000 Pounds ( 171.000 dolar) oleh Ofcom karena menyiarkan ‘pengakuan’ oleh pemimpin oposisi Bahrain yang ditawan, Hassan Mushaima, tanpa menjelaskan kenyataan bahwa ia telah disiksa.

Sejak awal blokade, saluran resmi negara-negara pelaku blokade telah banyak menayangkan berita palsu melawan Qatar. Mereka bahkan menggunakan platform sosial media seperti Twitter untuk menyalurkan propaganda mereka. Namun tren media sosial sejauh ini gagal karena pengguna dari Qatar segera mengungkapkan kebenaran tentang apa yang terjadi di lapangan.

Dengan paparan Al Arabiya dalam menyebarkan berita palsu, sekarang saatnya bagi negara-negara pemblokade untuk menghentikan propaganda jahat mereka melawan Qatar dan meminta maaf atas kesalahan mereka. (ARN/The Peninsula)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca