arrahmahnews

Hersh Buktikan Peran Saudi dalam Serangan Gas Sarin 2013 di Ghouta

SURIAH – Seorang wartawan investigasi dan penulis politik Amerika telah menunjuk Arab Saudi dan Turki terlibat dalam serangan kimia mematikan pada tahun 2013 di pinggiran Ghouta Timur.

Sebuah laporan intelijen AS menegaskan bahwa Arab Saudi dan Turki menyediakan teroris Jabhat al-Nusra bahan kimia dasar yang digunakan untuk gas sarin, Seymour Hersh mengatakan kepada jaringan televisi RT Rusia pada hari Sabtu.

Gas sarin yang digunakan dalam serangan gas di Ghouta “tidak sama dengan gas sarin yang dimiliki oleh militer Suriah,” tambahnya.

“Pemerintah tahu dari laporan intelijen yang sangat penting ini … bahwa ada dua tersangka – Jabhat al-Nusra memiliki barang-barang dan Suriah memiliki barang-barang itu. Lupakan tentang menganalisanya – mereka langsung tahu dan mereka hanya berbicara tentang satu,” ujar Hersh.

BacaNetanyahu Ketar-ketir Saksikan Keberhasilan Operasi Militer Suriah di Daraa.

Negara-negara Barat menunjuk pemerintah Suriah yang bertanggung jawab atas serangan Ghouta yang menewaskan ratusan orang pada Agustus 2013 tanpa bukti apa pun.

Sebuah laporan PBB mengatakan substansi yang bersangkutan adalah sarin agen syaraf dan sistem pengiriman adalah roket darat ke darat.

Suriah menyerahkan seluruh persediaan bahan kimia pada tahun 2013 ke sebuah misi yang dipimpin oleh Larangan Senjata Kimia (OPCW) dan PBB.

Kapal AS membawa bahan kimia ke wilayah

Secara terpisah pada hari Minggu, seorang juru bicara senior angkatan bersenjata Iran mengatakan bahwa kapal Angkatan Laut AS yang membawa bahan kimia telah berlabuh di pantai salah satu negara Teluk Persia.

Brigadir Jenderal Abolfazl Shekarchi mengatakan kapal itu baru saja dikawal ke wilayah itu oleh sebuah kapal perang Amerika.

Bahan kimia yang dibawa oleh kapal AS dimaksudkan untuk ditransfer ke bagian Irak dan Suriah, katanya.

BacaKemajuan Pesat Tentara Suriah di Dara’a, Bikin Israel Siaga Tinggi di Golan.

“Setelah menderita pukulan berturut-turut oleh front perlawanan, Amerika kini telah menggunakan cara-cara berbahaya untuk melanjutkan kehadiran mereka di Irak dan Suriah serta membenarkan kehadiran tidak sah mereka di wilayah itu,” kata Shekarchi.

Berita itu membuktikan bahwa serangan kimia di Irak dan Suriah telah direkayasa dan dipimpin oleh Amerika, tambahnya.

Negara-negara Barat telah menggunakan dugaan serangan gas di Suriah sebagai dalih untuk menargetkan posisi militer di dalam negara Arab Suriah. [ARN]

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca