Arab Saudi

LSM Internasional: Blokade Tempatkan 5,2 Juta Anak Yaman Terancam Kelaparan

LONDON – Lebih dari lima juta anak beresiko kelaparan di Yaman karena perang yang sedang berlangsung menyebabkan makanan dan harga bahan bakar melonjak di seluruh negeri. Badan amal Save the Children memperingatkan hal ini pada hari Rabu (19/08).

Gangguan terhadap pasokan yang datang melalui kota pelabuhan Laut Merah, Hodeidah, dapat “menyebabkan kelaparan dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya”, ujar LSM yang berbasis di Inggris itu dalam sebuah laporan baru yang dikutip Middle East Eye.

Save the Children mengatakan bahwa tambahan satu juta anak-anak berisiko jatuh ke dalam bencana kelaparan sekarang dikarenakan harga makanan dan transportasi naik, sehingga total menjadi 5,2 juta.

Setiap jenis blokade terhadap pelabuhan “akan menempatkan kehidupan ratusan ribu anak dalam bahaya langsung yang mendorong jutaan orang ke dalam kelaparan”, tambah pernyataan tersebut.

Negara Yaman yang miskin telah terperosok ke dalam perang mematikan semenjak Koalisi Arab Saudi melancarkan invasinya dan memberlakukan blokade laut dan udara ke negara itu ditengah gejolak politik pada Maret 2015.

Aliansi yang dipimpin Saudi itu telah meluncurkan serangan bertubi-tubi sejak 2015 dalam upaya untuk menempatkan mantan presiden Hadi ke kursi pemerintahan. 600.000 orang telah tewas dan terluka dalam serangan sejak 2015 tersebut.

Serangan mematikan oleh koalisi Saudi meningkat di sekitar Hodeidah setelah runtuhnya pembicaraan di Jenewa awal bulan ini.

“Jutaan anak tidak tahu kapan atau apakah makanan mereka berikutnya akan mereka dapat,” kata Helle Thorning-Schmidt, CEO Save the Children International.

“Di satu rumah sakit yang saya kunjungi di Yaman utara, bayi-bayi itu terlalu lemah untuk menangis, tubuh mereka terlalu lemah karena lapar.”

Ia menambahkan bahwa perang berisiko membunuh “seluruh generasi anak-anak Yaman yang menghadapi berbagai ancaman, mulai dari bom hingga kelaparan hingga penyakit yang dapat dicegah seperti kolera”. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca