BOGOR – Salah satu SMA di Jakarta ramai mendapat sorotan lantaran salah seorang gurunya terindikasi mendoktrin siswanya untuk anti-Jokowi. Ternyata kasus tersebut tak hanya di Jakarta. Ada dugaan salah satu guru SMA di Kota Bogor yang juga melakukan hal serupa kepada siswanya.
Informasi yang dihimpun, salah seorang guru yang diduga mendoktrin siswanya anti-Jokowi berasal dari salah satu sekolah di wilayah Kecamatan Bogor Barat. “Info yang saya dapat ada di salah satu SMA di Bogor Barat. Yang doktrinnya yakni guru Agama dan PKN,” kata salah seorang sumber yang enggan disebutkan namanya. Untuk meyakinkan infromasi tersebut, dirinya lantas memberi kontak salah satu siswa sekolah tersebut.
Guru: Doktrin Siswa Anti-Jokowi, Guru SMA 87 Diperiksa.
Bahkan siswa dari SMA lain pun membenarkan informasi itu karena sudah beredar luas. “Anak saya sekolah di salah satu SMA, beberapa temannya anak SMA lain main ke rumah. Mereka cerita kalau ada gurunya yang menceritakan tentang bencana alam dan menanyakan siapa yang memilih nomor satu (pasangan Jokowi-Ma’ruf, red)? Kalau ada yang ngacung, gurunya melarang ikut kelasnya, katanya,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Bogor Yustinus Ellyas mengaku belum mendapat informasi tersebut. Sejauh ini belum ada yang melapor soal dugaan doktrin anti-Jokowi di Kota Bogor. “Belum ada laporan yang masuk ke kami. Kalau ada informasi, kami akan telusuri dan kaji langsung,” kata Yustinus kepada Metropolitan, kemarin.
Menurutnya, jika benar terjadi, pemakasaan tersebut merupakan sebuah pelanggaran dan tidak diperbolehkan. Yustinus mengaku segera menelusuri dugaan tersebut untuk memastikan kebenarannya. Dirinya pun meminta masyarakat yang mengetahui informasi itu melapor agar Bawaslu mendapat keterangan yang lebih jelas.
“Pada prinsipnya itu tidak boleh seperti itu. Kami berharap masyarakat melaporkannya jika ada temuan ini agar bisa kami telusuri dengan cepat. Jangan sampai malah jadi bola liar atau malah hoaks,” pungkasnya. [ARN]
Sumber: Berita Heboh.
Sebar:
