Fokus

Houthi Tolak Tuntutan Hadi Serahkan Pelabuhan Hodeidah dan Bandara Sana’a

Hodeida

STOCKHOLMS – Houthi Yaman telah dengan keras menolak tuntutan oleh kelompok pesaingnya, mantan pemerintah yang didukung Saudi, untuk menyerahkan kota pelabuhan Hodeidah dan untuk memeriksa penerbangan ke bandara Sana’a.

Delegasi pemerintah sebelumnya membuat tuntutan ini pada hari Jumat, hari kedua negosiasi damai yang ditengahi oleh PBB di Swedia.

Baca: Jubir Houthi: Percuma Negosiasi Jika Saudi Cs Terus Serang Yaman

Mohammed Abdulsalam, kepala delegasi Houthi dalam pembicaraan damai ini, lebih lanjut mengatakan bahwa pelabuhan Hodeidah harus dipisahkan dari konflik militer, dan bahwa pemerintah harus dibentuk terlebih dahulu sebelum semua pihak dilucuti.

Pihak delegasi mantan pemerintahan Yaman dipimpin oleh mantan presiden Yaman Abd Rabbuh Mansur Hadi, sekutu setia Riyadh, telah mengepung Hodeidah melalui milisi bersenjata dan tentara bayaran yang dipekerjakan oleh Uni Emirat Arab sejak Juni, dimana mereka meluncurkan serangan skala penuh terhadap kota pelabuhan barat Yaman tersebut.

Baca: Jubir Houthi: Peningkatan Serangan Saudi ke Hodeidah Ancam Upaya Perdamaian PBB

Sejak permulaan operasi terhadap Hodeidah, situasi kemanusiaan sudah memburuk di Yaman karena keruntuhan ekonomi yang luas. Lebih dari 70 persen impor Yaman harus melewati dermaga pelabuhan vital ini.

Para penjajah telah gagal mencapai tujuan mereka untuk mengalahkan Hodeidah dan mengalahkan pejuang Houthi.

Sementara itu, anggota delegasi Houthi Abdul Malek al-Aajri mengatakan bahwa bandara internasional Sana’a, yang saat ini berada didalam blockade yang diberlakukan oleh mantan pemerintah dan koalisi militer pimpinan Arab Saudi, sebelumnya adalah jalur kemanusiaan penting bagi Houthi, yang menggunakannya untuk mengangkut orang-orang sakit dan persediaan makanan, karenanya menolak segala bentuk pemeriksaan.

Baca: Serangan Mematikan Houthi Targetkan Koalisi Arab Saudi di Hodeidah

“Bandara Sana’a adalah bandara internasional yang melayani perjalanan ke Sana’a dari seluruh dunia. Yaman tidak memerlukan penerbangan domestik, tetapi kami membutuhkan penerbangan internasional untuk mengangkut mereka yang sakit dan yang lain seperti pelancong, pelajar, tahanan, serta bantuan kemanusiaan. Bandara adalah masalah kemanusiaan yang penting dan mendesak, ”kata al-Aajri.

Delegasi Hadi mengusulkan bahwa mereka akan memungkinkan bandara di ibukota Sana’a yang dikuasai Houthi akan dibuka kembali hanya jika semua penerbangan yang mendarat di bandara melewati pemeriksaan mereka.

Koalisi pimpinan Saudi, yang sejauh ini mengebom bandara beberapa kali, telah memperketat dengan sangat akses ke bandara. Mereka juga mengontrol ruang udara.

Memimpin koalisi sekutunya, termasuk UAE dan Sudan, Arab Saudi menyerang Yaman pada Maret 2015 dalam upaya untuk menginstal ulang Hadi, yang telah mengundurkan diri di tengah ketidakpuasan rakyat terhadapnya dimana ia kemudian melarikan diri ke Riyadh.

Agresi brutal meliputi serangan udara tanpa pandang bulu, blokade darat, laut, udara, hingga pengerahan pasukan bayaran ke Yaman selama hampir 4 tahun telah menjadikan negara termiskin di kawasan itu jatuh pada krisis kemanusiaan terburuk di dunia. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca