Headline News

Milisi Kurdi Mungkin akan Serahkan Manbij ke SAA

MANBIJ – Sumber-sumber informasi melaporkan pada hari Sabtu (22/12) bahwa Pasukan Demokrat Suriah (SDF) kemungkinan akan menyerahkan kota strategis Manbij ke Angkatan Darat Suriah di tengah ancaman tentara Turki untuk memulai operasi besar melawan Kurdi di tepi timur Sungai Eufrat.

Sumber itu mengatakan bahwa Tentara Suriah mengirim ratusan pasukan bersama dengan puluhan kendaraan militer ke desa Tal Aswad di selatan Manbij di Aleppo Timur Laut.

Sumber yang dikutip FNA lebih lanjut menunjuk ke beberapa pertemuan antara SDF dan komandan Angkatan Darat Suriah, dan mengatakan bahwa pasukan Damaskus kemungkinan akan memasuki kota dan wilayah yang dikuasai SDF sesuai dengan koordinasi yang dibuat antara kedua belah pihak.

Sumber melanjutkan dengan mengatakan bahwa tentara AS telah mengirim konvoi baru, termasuk 18 kendaraan militer dan lapis baja ke Manbij Selatan setelah pengungkapan tentang penempatan pasukan Damaskus di wilayah tersebut.

BacaAnalis: Trump Mungkin Ingkari Janjinya Tarik Pasukan dari Suriah.

Sementara itu, Jeihan Ahmad, Juru Bicara untuk SDF, mengklaim bahwa pasukan SDF tidak menentang pengibaran bendera Angkatan Darat Suriah di pusat-pusat dan bangunan-bangunan pemerintah di Manbij.

Pada Kamis malam, tentara Angkatan Darat Suriah memasuki 2 kota kecil tapi penting di Aleppo Utara setelah SDF) menarik orang-orang bersenjata mereka keluar dari kota tersebut.

Para prajurit memasuki kota Harbal dan Um Vohoush di Aleppo Utara setelah SDF mundur dari kota.

Kota-kota tersebut terletak di sebelah selatan kota Mare’a, yang dikendalikan oleh militan dukungan Ankara, termasuk FSA.

Sementara itu, situs web berita al-Arabi al-Jadid melaporkan bahwa milisi SDF mengadakan beberapa putaran pertemuan dengan komandan Angkatan Darat Suriah dan menyimpulkan kesepakatan untuk menyerahkan beberapa daerah yang dikuasai SDF kepada pasukan Damaskus.

Sementara itu, sumber-sumber lokal melaporkan bahwa pasukan Turki dan sekutunya yang militan bersiaga untuk memulai operasi besar melawan Unit Perlindungan Rakyat (YPG) Kurdistan di Suriah Utara, sementara pasukan AS, pendukung utama milisi Kurdi di Suriah , sedang menarik diri dari negara tersebut. [ARN]

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca