Arrahmahnews.com, Washington – Gedung Putih sedang membahas sepuluh calon untuk menggantikan Penasihat Keamanan Nasional AS John Bolton yang baru-baru ini dipecat, media melaporkan, mengutip sumber di pemerintahan.
Pada hari Selasa, Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa ia telah meminta Bolton untuk mengundurkan diri karena ketidaksepakatannya atas kebijakan, dan mengatakan ia akan menunjuk penggantinya minggu depan. Namun, Bolton memberikan kisah yang berbeda tentang berbagai peristiwa, dan menyatakan bahwa pengunduran dirinya belum sepenuhnya selesai, atau setidaknya dia belum diberi tahu mengenai hal itu.
Trump membuat pengumuman hanya 90 menit sebelum Bolton hadir pada konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin.
Baca: Pemecatan John Bolton Tuai Beragam Komentar
Charles Kupperman, wakil Bolton, ditunjuk sebagai penjabat penasihat keamanan nasional untuk menggantikannya sampai penggantian permanen.
Di antara kandidat yang mungkin akan menggantikan Bolton adalah Perwakilan Khusus AS untuk Iran Brian Hook, mantan Wakil Penasihat Keamanan Nasional Ricky Waddell dan Perwakilan Khusus untuk Korea Utara Stephen Biegun, CNN melaporkan.
Kandidat lain adalah Penasihat Keamanan Nasional untuk Penjabat Kepala Staf Mick Mulvaney Rob Blair, Duta Besar AS untuk Jerman Richard Grenell, Duta Besar AS untuk Belanda Pete Hoekstra, Jack Keane, pensiunan jenderal bintang empat, Penasihat Keamanan Nasional untuk Wakil Presiden Mike Pence Keith Kellogg.
Selain itu, Douglas Macgregor, pensiunan kolonel Angkatan Darat AS, dan Fred Fleitz, mantan kepala staf untuk Bolton di Dewan Keamanan Nasional, juga ada dalam daftar, menurut CNN.
Bolton diangkat sebagai penasihat keamanan nasional pada April 2018, dan terus melakukan segalanya untuk memenuhi reputasinya sebagai elang perang yang setia. Dia menganjurkan penggunaan kekuatan dan perubahan rezim di Suriah, Venezuela, Korea Utara dan Iran. Pria 70 tahun itu juga sangat mendukung penarikan AS dari perjanjian nuklir dengan Teheran dan penghentian perjanjian non-proliferasi dengan Rusia.
Baca: Penasehat Keamanan Trump ‘John Bolton’ Dipecat
Trump baru-baru ini membuat Bolton absen dari pertemuan internasional saat ia mencari peluang untuk menghidupkan kembali dialog dengan Iran dan Korea Utara. Presiden Amerika sebelumnya mengeluh bahwa penasihat itu terlalu bersemangat untuk membawa AS ke perang.
Pada akhir Agustus, media AS melaporkan bahwa Bolton telah dijauhkan dari setiap diskusi terkait dengan perundingan AS-Taliban karena penentangannya terhadap diplomasi telah membuat Trump jengkel. Bolton telah menyerukan kehadiran militer yang diperluas di Afghanistan dan juga menentang upaya Trump untuk bernegosiasi dengan Korea Utara dan setiap potensi keterlibatan dengan Iran, menurut laporan. (ARN)
Sebar:
