Arrahmahnews.com WASHINGTON – Dua jet tempur AS meluncurkan serangan udara pada hari Rabu untuk menghancurkan amunisi yang tertinggal, ketika pasukan Amerika meninggalkan pabrik semen di selatan Kobani, Suriah, kata para pejabat.
Kolonel Angkatan Darat AS Myles Caggins, juru bicara koalisi, mengatakan serangan jet tempur F-15E telah direncanakan sebelumnya dan menghancurkan amunisi yang disimpan di Pabrik Semen Lafarge, yang berfungsi sebagai pusat koordinasi untuk koalisi dan Kurdi yang dipimpin AS.
Menurut Caggins, semua personel koalisi dan “peralatan taktis penting” telah meninggalkan pangkalan sebelum serangan.
Baca: Erdogan Sebut Takkan Temui Pence dan Pompeo dalam Kunjungan Mereka
AS mengumumkan penarikan pasukannya dari Suriah Utara pada 9 Oktober. Tak lama setelah itu, Turki meluncurkan operasi terbarunya, dengan nama ‘Operation Peace Spring’. Kampanye militer Ankara memicu kekhawatiran dari anggota NATO, beberapa negara mengumumkan penghentian penjualan senjata ke Turki. Sementara AS telah mengumumkan sanksi terhadap pejabat dan entitas Turki, termasuk kementerian pertahanan dan energi negara. (ARN)