Lebanon – Sekjen Hizbullah Lebanon Sayed Hassan Nasrallah mengatakan rezim pendudukan Israel merasakan ancaman eksistensial bagi kelangsungan politiknya.
“Pada saat ini, ada perebutan kekuasaan di tanah pendudukan, yang khawatir akan mempertahankan keberadaan politiknya,” kata Hassan Nasrallah dalam pidato yang disiarkan televisi Al-Manar pada Selasa malam.
“Ini dikhawatirkan tidak akan hidup lebih dari 80 tahun,” tambahnya.
Baca Juga:
- Vietnam Sumbangkan 1/2 Juta Masker ke 5 Negara Eropa Saat UE Krisis Kemanusiaan
- Kata’ib Hizbullah ke Trump: Jangan Berani Macam-macam di Irak
- Iran dan Hizbullah Siaga Tinggi Saat AS Siapkan Plot Perubahan Rezim di Irak
Israel memproklamirkan keberadaannya pada tahun 1948 setelah menduduki sebagian besar wilayah Arab. Israel meluncurkan perang baru pada tahun 1967, menduduki lebih banyak tanah Arab, termasuk Tepi Barat Palestina, dan mulai menopang permukiman ilegal di atas tanah yang direbut yang bertentangan dengan hukum internasional.
Didukung oleh AS, Zionis berusaha untuk mengkonsolidasikan pendudukannya atas tanah Palestina, tetapi gagal melakukannya dalam menghadapi perlawanan dari Palestina.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah mengatasi defisit kepercayaan yang luar biasa setelah didakwa dalam tiga kasus korupsi pada awal tahun ini.
Krisis kepercayaan telah memunculkan banyak oposisi politik terhadap perdana menteri dan partai yang berkuasa di Knesset – parlemen Israel – yang memaksa rezim mengadakan tiga pemilihan umum sejak tahun lalu. (ARN)
Ikuti Update Berita di Channel Telegram Arrahmahnews