Baghdad – Analis politik Saad Al-Ka’abi mengatakan Amerika dan pemerintahan daerah Anbar sedang menjalankan skenario baru untuk kehadiran pasukan AS di Irak dengan memposisikan kembali militer Amerika di daerah-daerah yang setia kepada mereka.
Al-Ka’abi juga menyinggu pertemuan Fallujah, antara Saleh dan Halbousi yang menimbulkan kecurigaan, karena hal itu datang bersamaan dengan kunjungan wakil presiden AS Mike Pance ke pangkalan Ain Al-Assad.
Baca Juga:
- Angkatan Udara AS Mata-matai Militer Iran di Anbar dan Babel
- Penasihat Militer: AS Bangun Pertahanan di Irak untuk Lindungi Israel
“Ada persiapan sebelumnya oleh Kurdi dan kelompok-kelompok tertentu untuk menyepakati mekanisme baru bagi kehadiran Amerika di Irak, sebelum pertemuan Juni mendatang,” Al-Maalomah mengutip pernyataan Saad Al-Ka’abi.
Dia menambahkan bahwa “pertemuan Fallujah antara Presiden dan Parlemen menimbulkan kecurigaan, terutama karena waktunya bersamaan dengan kunjungan Wakil Presiden AS Mike Pence ke pangkalan Ain al-Assad di Provinsi Anbar. Oleh karena itu ada skenario yang sedang disiapkan untuk memperpanjang kehadiran Amerika di Irak.”
Baca Juga:
- Heboh, Puluhan Pasukan AS Positif Corona di Pangkalan Ain Al-Assad Irak
- Analis: Kebijakan Destruktif AS Kobarkan Persatuan Rakyat Irak Usir Penjajah
Saad Al-Ka’abi juga menegaskan “Amerika dan Kurdi mengingkan pasukan AS tetap di daerah itu, bukan pasukan populer Irak (PMU) yang memegang kendali dalam perang melawan terorisme. Sebagaimana pernyataan sebagian besar tokoh dan politisi Kurdi yang menekankan perlunya menyingkirkan Hasdh Al-Shaabi dari daerah-daerah tersebut, serta mempertanyakan kemampuan pasukan populer dan menekankan perlunya kehadiran pasukan AS di daerah mereka.” (ARN)
Ikuti Update Berita di Channel Telegram Arrahmahnews
Sebar:
