Lebanon, ARRAHMAHNEWS.COM – Pasukan Pertahanan Israel membantah bertanggung jawab atas dua ledakan besar di Beirut yang menewaskan 70 orang lebih pada Selasa (04/08) dan melukai ribuan lainnya. Hizbullah juga membantah bahwa ledakan itu adalah hasil dari serangan roket.
Ledakan besar terjadi tak lama setelah pukul 18:00 waktu setempat di daerah pelabuhan Beirut di mana bahan-bahan yang sangat eksplosif disimpan, menurut kepala keamanan internal Lebanon. Media lokal melaporkan ledakan itu terjadi di depot kembang api di dekat pelabuhan, sementara Menteri Kesehatan Lebanon Hamad Hassan awalnya mengatakan sebuah kapal yang membawa kembang api meledak di pelabuhan.
BACA JUGA:
- Ketua HRW Hapus Cuitan di Twitter Terkait Ledakan di Beirut, Kenapa?
- Update Ledakan di Lebanon, 78 Orang Tewas dan 4000 Terluka
- Dua Ledakan Besar Guncang Ibukota Lebanon, Beirut
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan segera setelah ledakan, IDF membantah bertanggung jawab atas ledakan tersebut. Pejabat pemerintah Israel sebelumnya menuduh Hizbullah menggunakan pelabuhan Beirut untuk mengangkut senjata, dan sementara tidak ada bukti yang dihasilkan untuk mendukung tuduhan ini, akun yang bersahabat dengan militer Israel dengan cepat mengerumuni Twitter untuk meramaikan lagi tuduhan ini. (ARN)
![](https://arrahmahnews.com/wp-content/uploads/2023/11/Al-AqshaStorm.png)