Amerika

Perwira Militer Korsel Positif Covid, AS Tunda Latihan Gabungan

Perwira Militer Korsel Positif Covid, AS Tunda Latihan Gabungan
Latihan Gabungan Militer Korsel dan AS

Amerika Serikat, ARRAHMAHNEWS.COM Korea Selatan dan Amerika Serikat sempat menunda latihan militer gabungan tahunan mereka setelah seorang perwira Korea Selatan dinyatakan positif mengidap virus corona baru.

Latihan akan dimulai dengan penundaan dua hari pada hari Selasa “mengingat situasi COVID-19,” kata Kepala Staf Gabungan Korea Selatan pada hari Minggu (16/08).

BACA JUGA:

Kantor berita Yonhap melaporkan bahwa latihan gabungan tahunan tersebut sebenarnya dijadwalkan untuk dimulai pada hari ini, Minggu (16/08), tetapi ditunda setelah seorang perwira militer Korea Selatan yang diminta untuk bergabung dalam manuver ini didiagnosis mengidap COVID-19 pada hari Jumat.

“Latihan tahun ini, yang dijadwalkan berakhir pada 28 Agustus, akan fokus pada “postur pertahanan gabungan,” sementara latihan untuk transisi kontrol operasional masa perang di Semenanjung Korea akan “dilakukan sebagian,” kata kepala latihan gabungan dalam sebuah pernyataan.

Sebelumnya latihan militer musim semi antara pasukan Amerika dan Korea Selatan dibatalkan karena pandemi virus corona.

Latihan militer gabungan, yang biasanya dimulai pada bulan Agustus itu, melibatkan puluhan ribu tentara dari kedua belah pihak. Latihan juga mencakup simulasi skenario perang dan pelatihan lapangan yang terkomputerisasi.

BACA JUGA:

Tahun ini, bagaimanapun, pasukan AS yang berbasis di dalam negeri tidak akan bergabung dengan manuver tersebut di tengah pembatasan terkait virus corona yang berdampak pada perjalanan personel militer Amerika ke Semenanjung Korea.

Menurut angka yang dirilis oleh media Amerika, ada sekitar 150 infeksi COVID-19, sejak Februari, di antara sekitar 25.000 tentara AS yang dikerahkan ke Korea Selatan.

Latihan tahunan Seoul-Washington biasanya menimbulkan reaksi marah dari Korea Utara, yang melihat hal itu sebagai latihan untuk perang dan invasi ke negaranya.

Presiden AS Donald Trump sebelumnya mempertanyakan nilai latihan militer bersama dengan Korea Selatan, berjanji untuk mengakhiri latihan perang selama pertemuan puncak pertamanya dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un pada 2018.

Namun, pembicaraan Washington-Pyongyang kemudian gagal dan latihan terus berlanjut. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca