Amerika

AS Hapus Houthi dari Daftar Teroris per-16 Februari

AS Hapus Houthi dari Daftar Teroris per-16 Februari

Amerika Serikat, ARRAHMAHNEWS.COM Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada hari Jumat mengatakan bahwa negaranya akan mencabut sebutan teroris dari gerakan Houthi Yaman mulai 16 Februari, namun memperingatkan bahwa anggota kelompok itu dapat terkena lebih banyak sanksi.

“Keputusan ini merupakan pengakuan atas situasi kemanusiaan yang mengerikan di Yaman,” kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dalam sebuah pernyataan yang dikutip Reuters pada Sabtu (12/02), membalikkan penunjukan ini pada menit-menit terakhir oleh mantan Presiden AS Donald Trump.

BACA JUGA:

Meski hapus sebutan teroris, Blinken tetap mengancam akan menjatuhkan sanksi lebih banyak pada anggota kelompok perlawanan Yaman itu, dengan mengatakan AS akan “memantau secara dekat” kegiatan Houthi dan “secara aktif mengidentifikasi” target sanksi baru.

AS Hapus Houthi dari Daftar Teroris per-16 Februari

Menlu AS Antony Blinken

“Kami akan terus memantau secara dekat kegiatan Ansarallah dan para pemimpinnya dan secara aktif mengidentifikasi target untuk penunjukan tambahan,” katanya.

BACA JUGA:

Blinken mengklaim bahwa pejuang Houthi bertanggung jawab atas serangan terhadap pengiriman komersial di Laut Merah dan serangan rudal di Arab Saudi.

Pemerintahan Trump telah melabeli Houthi sebagai organisasi teroris asing, memaksakan sebutan khusus teroris global (SDGT) dan organisasi teroris asing (FTO).

Trump mengambil tindakan itu pada hari terakhirnya menjabat meskipun ada peringatan dari pemerintah negara-negara lain, kelompok bantuan, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa bahwa sanksi AS dapat mendorong Yaman ke dalam kelaparan besar.

Dua sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan pekan lalu bahwa Departemen Luar Negeri telah secara resmi memberi tahu Kongres tentang rencananya untuk menghapus gerakan Houthi dari daftar teroris.

Keputusan itu diambil beberapa hari setelah pemerintahan Biden mengumumkan diakhirinya dukungan Amerika untuk perang Saudi di Yaman, termasuk pembekuan penjualan senjata ke rezim Riyadh. (ARN)

IKUTI TELEGRAM ARRAHMAHNEWS

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca