Bali, ARRAHMAHNEWS.COM – Pasca hengkang dari partai NasDem, Niluh Djelantik menyebut ada beberapa partai politik yang sempat menghubunginya pasca unggahannya soal pengunduran diri dari Partai NasDem pada hari Senin 3 Oktober 2022 lalu.
Hal itu disampaikan Niluh Djelantik saat jumpa pers di kediamannya pada Kamis 6 Oktober 2022.
BACA JUGA:
Niluh Djelantik menuturkan, beberapa partai politik menghubunginya baik melalui media sosial maupun telepon.
Niluh Djelantik dan Para Wartawan
Jadi pada saat tanggal 3 kemarin itu (Oktober 2022), Mbok Niluh kan ngumumin. Prosesnya kan begitu cepat ya, sudah menyebar kemana-mana.
Jadi sudah ada telepon-telepon masuk dari beberapa partai politik, ucap Niluh Djelantik saat ditemui Tribun Bali pada Kamis 6 Oktober 2022.
Niluh Djelantik tak merinci parpol mana saja yang menghubunginya guna menjaga hubungan baik antar partai politik tersebut.
Kendati sejumlah partai politik menghubunginya untuk bergabung dengan parpol tersebut, Niluh Djelantik mengaku masih membutuhkan waktu.
BACA JUGA:
- Niluh Djelantik, Bali’s People Ambassador
- PT MAG Tipu Ratusan PMI Milyaran Rupiah, Niluh Djelantik ‘Murka’
Mbok Niluh Djelantik menjawab dengan let me sit down, okay? jadi permintaan-permintaan (gabung parpol) itu Mbok taruh dulu di sebuah tempat kecil. Gitu lho, jelas Niluh Djelantik saat ditemui Tribun Bali di kediamannya di Jalan Veteran, Badung, Bali.
Sebelumnya, Niluh Djelantik mengumumkan pengunduran dirinya melalui akun instagram pribadinya @niluhdjelantik, yang diunggahnya pada Senin 3 Oktober 2022 sekitar pukul 21.40 WITA.
Secara pribadi saya memiliki prinsip. Terlebih, saya telah menyatakan akan keluar dari NasDem bila Anies Baswedan dideklarasikan sebagai capres. Itu saya katakan beberapa tahun lalu,” tegasnya.
“Kalaupun ada yang mempertanyakan, mengolok-ngolok, saya tidak masalah. Dan akhirnya momentum itu datang di tanggal 3 Oktober 2022 kemarin. Partai NasDem mengumumkan Anies Baswedan sebagai calon presiden pilihan mereka di 2024,” tegasnya.
Terhadap keputusan itu, ia mengaku menghormatinya sebagai sebuah ketetapan partai. Namun ia memutuskan untuk keluar karena prinsip sendiri. (ARN)
Sebar:
