Jakarta, ARRAHMAHNEWS.COM – Direktur HAM dan Kemanusiaan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Achsanul Habib menduga, pengungsi Rohingya yang datang ke Aceh terlibat dalam sindikat Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).
Habib menduga, pengungsi Rohingya yang tiba di Aceh diatur dengan skenario oleh pihak-pihak tertentu untuk berlayar mencari negara tujuan. Indonesia dalam hal ini adalah negara transit, dan bukan negara tujuan utama.
BACA JUGA:
- Rohingnya Butuh Dukungan Politik Bukan Hoax
- Muhammad Zazuli: Isu Rohingya Senjata Baru Kelompok Bumi Datar Serang Jokowi
“Jadi kita melihat pola yang sama dan umumnya adalah secondary movement dan terlibat dengan jaringan sindikat TPPO,” kata Achsanul Habib dalam konferensi pers secara daring di Jakarta, Kamis (19/1/2023).
Berdasarkan data Kementerian Luar Negeri, jumlah pengungsi Rohingya yang tercatat mendarat di Aceh mencapai 644 orang. Data tersebut merupakan data tanggal 15 November 2022 hingga 8 Januari 2023.
Motif pengungsi Rohingya datang ke berbagai negara tujuan tersebut bukan lagi semata karena persekusi, melainkan mencari pekerjaan untuk penghidupan dan ekonomi.
Perjalanan secondary movement meninggalkan Camp Cox’s Bazar di Bangladesh ini tentu merupakan perjalanan yang berbahaya karena melibatkan banyak pihak yang juga tidak bertanggung jawab.
Oleh karena itu, Kemenlu RI bersama dengan negara lain bakal fokus meningkatkan kapasitas negara di kawasan demi mencegah adanya penggunaan jaringan untuk menjerat para pengungsi tersebut ke dalam sindikat TPPO.
BACA JUGA:
“Kaitan dengan TPPO, ini akan kita cari bagaimana meningkatkan kapasitas. Dan akan kita bahas bersama negara anggota Bali Process dan yang lainnya,” ucap Habib.
Sebagai informasi, terdamparnya kelompok Rohingya di Aceh bukan kali pertama ini terjadi. Berdasarkan catatanKompas.id, Rohingnya pertama kali mendarat di Aceh pada 2011. Kala itu, warga setempat menyebut mereka sebagai manusia perahu.
Kendati demikian, gelombang Rohingnya terus tiba hingga awal 2023. Tercatat, sudah belasan kali mereka masuk ke Aceh dengan total penumpang 1.802 orang sejak 2011. (ARN)
