China, ARRAHMAHNEWS.COM – Perdana Menteri China Li Qiang telah memperingatkan ancaman “Perang Dingin baru” pada pertemuan puncak tahunan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) ketika menangani konflik antar negara. Para pemimpin kelompok ekonomi ini berkumpul di Indonesia.
Pada hari Rabu, Li menyuarakan peringatan pada KTT ASEAN ke-43 yang diadakan di Jakarta di tengah meningkatnya persaingan geopolitik di kawasan Indo-Pasifik, dan menekankan bahwa negara-negara perlu “menangani perbedaan dan perselisihan dengan cara yang tepat.”
“Saat ini, sangat penting untuk menentang sikap memihak, mencegah konfrontasi, dan Perang Dingin baru,” kata Li pada pertemuan tahunan tersebut.
China berulang kali menyatakan keprihatinannya terhadap blok-blok yang didukung AS yang terbentuk di negaranya, sementara China juga menghadapi perselisihan dengan negara-negara lain di kawasan mengenai Laut China Selatan dan isu-isu lainnya.
BACA JUGA:
“Ketidaksepakatan dan perselisihan dapat timbul antar negara karena kesalahan persepsi, perbedaan kepentingan, atau campur tangan eksternal,” kata Li lebih lanjut di awal pertemuan ASEAN-plus-three dengan Jepang dan Korea Selatan.
Hubungan antara China dan Amerika Serikat telah memburuk dalam beberapa tahun terakhir karena campur tangan Washington yang terus-menerus di Taiwan dan baru-baru ini terkait konflik di Ukraina.
Beijing telah berulang kali menuduh Washington melakukan berbagai provokasi militer di Laut China Selatan, Selat Taiwan, dan tempat lain di kawasan ini. (ARN)
Sumber: Press TV
Sebar:
