Palestina, ARRAHMAHNEWS.COM – Menurut Kantor Informasi di Gaza, tujuh bayi Palestina meninggal karena kekurangan gizi dan kelaparan dalam 24 jam di Jalur Gaza.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada hari Sabtu, kantor tersebut memperingatkan akan terjadinya bencana kecuali genosida Israel dihentikan dan blokade terhadap Gaza dicabut.
Pernyataan tersebut secara eksplisit menuding Amerika Serikat atas kelaparan yang terjadi di Gaza.
Dalam Rincian lebih lanjut, menurut laporan media, bayi berusia dua bulan bernama Mahmoud Fattouh adalah salah satu dari tujuh bayi yang meninggal karena kekurangan gizi di Rumah Sakit Al-Shifa di Kota Gaza. Hal ini terjadi setelah PBB mengeluarkan peringatan mengenai potensi peningkatan kematian anak-anak akibat agresi “Israel” terhadap wilayah kantong yang diblokade tersebut.
BACA JUGA:
- Ayatullah Khamenei Kecam Aksi “Kurang Ajar” AS Veto Resolusi PBB soal Gaza
- Pejabat Hamas: Israel Karang Cerita “Tak Relevan” soal Gencatan Senjata
Kematian bayi tersebut terjadi karena keluarganya menghadapi kesulitan dalam mendapatkan susu dan kebutuhan pokok. Seorang paramedis melaporkan bahwa Mahmoud dirawat di Unit Perawatan Intensif (ICU) karena kekurangan gizi parah, namun sayangnya, ia tidak dapat bertahan.
Mahmoud Fattouh, a two-month-old baby, was born during the ongoing Israeli aggression on Gaza. He died this morning as a result of malnutrition due to the ongoing Israeli war of starvation on northern region. pic.twitter.com/iS1q5DBU2L
— Quds News Network (@QudsNen) February 24, 2024
Juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza, Ashraf al-Qudra, pada hari Sabtu, mengindikasikan bahwa kondisi kritis di wilayah tersebut, yang berdampak pada lebih dari satu juta orang yang menderita kekurangan gizi, semakin meningkat karena penolakan pendudukan Israel untuk menyediakan pasokan medis dan bahan bakar yang diperlukan untuk membantu warga Gaza bagian utara Jalur Gaza.
Kematian tragis Mahmoud dan bayi lainnya di Gaza disebabkan oleh penolakan keras pemerintah Israel terhadap seruan internasional untuk meningkatkan bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan ke daerah kantong Palestina itu. (ARN)
Sumber: Al-Mayadeen
BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLENEWS