Palestina, ARRAHMAHNEWS.COM – Jumlah korban tewas akibat serangan Israel di kota Jenin di bagian utara Tepi Barat yang diduduki telah meningkat menjadi 12 orang.
Kementerian Kesehatan Palestina di kota Ramallah melaporkan korban jiwa pada hari Rabu, hari kedua serangan tersebut.
“Korban terakhir, Mustafa Ibrahim Musa Jabarin, 30 tahun, meninggal di Rumah Sakit al-Razi di Jenin beberapa waktu lalu,” kata direktur fasilitas tersebut kepada kantor berita resmi Palestina Wafa pada hari Kamis.
Wafa mengutip Fawaz Hammad, direktur Rumah Sakit al-Razi, yang mengidentifikasi salah satu korban sebagai Sami Amin Ahmad al-Qaisi yang berusia 18 tahun.
“Sementara itu, Mahmoud Fares Qreini yang berusia 16 tahun juga meninggal karena luka yang dideritanya akibat tembakan tentara Israel,” lapornya, mengutip kementerian kesehatan.
“Empat anak serta ahli bedah Usaeed Jabareen, dari rumah sakit pemerintah, termasuk di antara korban penggerebekan yang juga melukai 25 lainnya,” tambah kementerian tersebut.
Israeli forces continue military operation in Jenin and its camp.#GazaGenocide pic.twitter.com/KTbwy16gtm
— Palestine Highlights (@PalHighlight) May 22, 2024
BACA JUGA:
- “Tubuh Tanpa Kepala” Salah Satu Korban Pembunuhan Israel di Tepi Barat
- NYT: Perlawanan Tepi Barat Tegak karena Senjata Iran
“Pasukan pendudukan terus melakukan penghancuran infrastruktur dan properti, termasuk jalan-jalan, kios sayur, gubuk komersial, dan kendaraan, ketika mereka menduduki sejumlah rumah dan mengubahnya menjadi pos terdepan di tengah konfrontasi yang penuh kekerasan,” kata Wafa tentang serangan tersebut.
Badan tersebut juga mengatakan bahwa penembak jitu Israel telah ditempatkan di atap rumah di kota tersebut dan mulai melepaskan tembakan ke arah warga Palestina, ambulans, petugas medis, dan pekerja media.
Kantor Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas mengutuk serangan tersebut, dan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa rezim Israel “membunuh orang-orang yang tidak bersalah, dokter, dan menghancurkan infrastruktur rumah sakit, kota, dan desa Palestina.”
Gerakan perlawanan Palestina, Hamas, menyebut serangan itu sebagai “pembantaian” dan menganggapnya sebagai “bukti kuat dari mentalitas kriminal yang mengatur rezim pendudukan dan keyakinan ideologisnya dalam membunuh rakyat Palestina.”
Rezim Israel telah meningkatkan agresinya di Tepi Barat sejak 7 Oktober, hari dimana mereka juga melancarkan perang genosida terhadap Jalur Gaza.
Menurut para pejabat Palestina, setidaknya 517 warga Palestina telah terbunuh di wilayah pendudukan oleh pasukan Israel atau pemukim ilegal sejak dimulainya perang di Gaza. (ARN)
Sumber: Press TV
BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLENEWS