Palestina, ARRAHMAHNEWS.COM – Seorang pejabat tinggi Israel mengakui bahwa rezim pendudukan tersebut gagal mewujudkan semua “tujuan strategis” yang ingin dicapai melalui perang genosida selama berbulan-bulan terhadap Jalur Gaza.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Tzachi Hanegbi, ketua dewan keamanan nasional rezim tersebut.
“Kita tidak mencapai satu pun tujuan strategis perang ini,” termasuk memenuhi “persyaratan kesepakatan [pertukaran] tawanan” dan “menggulingkan” gerakan perlawanan Palestina Hamas,” katanya.
“Mereka mengatakan kepada [pasukan Israel] bahwa ini akan memakan banyak waktu, bukan satu tahun, tapi bertahun-tahun,” tambah Hanegbi.
Pejabat tersebut kemudian mengataka bahwa rezim pendudukan telah membuat dunia menentang dirinya sendiri dengan melakukan pengeboman yang terus menerus dan memblokir konvoi bantuan kemanusiaan.
BACA JUGA:
- Hamas: Laporan AP yang Bantah Tuduhan Pemerkosaan “Tamparan Baru” untuk Israel
- Ben-Gvir Kembali Sesumbar soal Permukiman Masa Depan Israel di Gaza
Rezim Israel melancarkan perang di Gaza pada Oktober lalu setelah Badai al-Aqsa, sebuah operasi pembalasan yang dilakukan oleh gerakan perlawanan di wilayah pesisir, yang menyebabkan ratusan orang ditawan.
Setidaknya 35.709 orang, kebanyakan wanita dan anak-anak, telah tewas di Gaza selama serangan brutal militer tersebut.
Pernyataan Hanegbi ini bukan pertama kalinya terjadi, dimana seorang pejabat Israel mengakui kegagalan rezim tersebut dalam mencapai tujuannya, termasuk melakukan eksodus paksa seluruh penduduk Gaza ke negara tetangga, Mesir.
Pada hari Sabtu, Ram Ben-Barak, seorang anggota parlemen Israel yang pernah menjabat sebagai wakil direktur agen mata-mata rezim Mossad, menggambarkan perang tersebut sebagai “sia-sia” dan menekankan bahwa Tel Aviv berada di pihak yang kalah. (ARN)
Sumber: Press TV
BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLENEWS
Sebar:
