15 Januari 2016,
MESIR, ARRAHMAHNEWS.COM – Pangeran Saudi yang tinggal di Eropa menguatkan pernyataan yang pernah dilontarkan oleh Warbler Mujtahid baru-baru ini, bahwa pemerintah Mesir telah mengirimkan surat yang berisikan intimidasi terhadap Kerajaan Saud dengan beberapa ancaman berantai diakibatkan dukungan finansialnya kepada Mesir tidak dilanjutkan, meskipun sebelumnya Saudi telah meminta maaf akibat situasi keuangan yang memburuk dan kurangnya kemampuan finansial Saudi saat ini untuk pendanaan karena Saudi telah gelontorkan miliaran dolar dalam perang di Yaman dan juga karena jatuhnya harga minyak di pasar global, diberitakan oleh Middle East Panorama (14/01). (Baca juga: Saudi Bangkrut, Sejumlah Pangeran Menghilang Bawa Lari Kekayaan)
Pangeran itu menjelasan bahwa diantara beberapa ancaman itu adalah “Eskalasi kampanye media Mesir untuk melawan Arab Saudi, akan memberikan dukungan kepada Iran dalam kebijakan regionalnya, membuka data intelijen Mesir yang mengungkap skandal para pangeran Saudi”. (Baca juga: Analis: Kebangkrutan Saudi, Dorong Rakyat Untuk Memberontak)
Pangeran itu juga menyebutkan bahwa akhirnya Saudi membungkuk dihadapan ancaman Mesir dengan meningkatkan investasinya di Mesir yang mencapai 30 miliar dolar US, membuka pintu bagi warga Mesir untuk dapat bekerja di Arab Saudi tanpa persyaratan dan semua itu akan direalisasikan secara bertahap pada tahun ini. (ARN)
Sebar:
