arrahmahnews

Rusia Ingatkan: Teroris Akan Gunakan Senjata Kimia di Ghouta Timur

Senin, 26 Februari 2018

ARRAHMAHNEWS.COM, MOSKOW – Rusia keluarkan peringatan bahwa teroris di Ghouta Timur sedang bersiap untuk meluncurkan serangan kimia, yang didesain untuk dituduhkan pada pemerintah Suriah.

“Data yang kami miliki mengindikasikan bahwa para pemimpin militan sedang mempersiapkan sebuah provokasi yang akan melibatkan penggunaan senjata kimia untuk menuduh pasukan pemerintah menggunakan senjata terlarang tersebut kepada warga sipil,” kata sebuah laporan yang dikeluarkan oleh Pusat Rekonsiliasi Rusia untuk Suriah pada hari Minggu.

BacaKabel Diplomatik Inggris Ungkap Rencana AS Hancurkan Suriah.

Pusat tersebut juga meminta semua pihak yang terlibat dalam konflik tersebut untuk menghentikan semua serangan dan provokasi bersenjata.

Ghouta Timur yang berada di pinggiran Damaskus telah menyaksikan kekerasan baru dalam beberapa hari terakhir, di mana teroris telah mengintensifkan serangan mortir berulang-ulang ke ibukota Suriah dalam menghadapi sebuah serangan yang akan segera terjadi. Kekuatan Barat, bagaimanapun, menyalahkan pemerintah Suriah dan Rusia atas krisis tersebut.

Ibukota Suriah telah melihat peningkatan dramatis dalam serangan mematikan selama beberapa hari terakhir. Kekerasan yang meningkat terjadi di tengah upaya internasional untuk mengakhiri bentrokan antara pasukan pemerintah dan militan di Ghouta Timur.

Pada hari Sabtu, DK PBB dengan suara bulat memilih sebuah resolusi yang menuntut gencatan senjata 30 hari di Suriah ‘tanpa penundaan’ untuk memungkinkan akses bantuan dan evakuasi medis.

BacaJaafari: Kebisuan Barat atas Kekejaman Teroris di Ghouta Timur Tak Bisa Diterima!.

Tentara Suriah melancarkan operasi darat pada hari Minggu melawan Jabhat al-Nusra dan kelompok teroris lainnya di Ghouta Timur, dan berhasil merebut kendali atas beberapa wilayah.

Gencatan senjata tidak berlaku untuk operasi melawan ISIS, al-Qaeda dan Jabhat al-Nusra bersama dengan “individu, kelompok, usaha dan entitas” yang terkait dengan kelompok teroris.

Hal ini juga memungkinkan operasi pemerintah Suriah untuk terus melawan teroris di Provinsi Idlib, benteng terbesar militan yang tersisa di negara itu.

Resolusi tersebut diadopsi oleh 15 suara, setelah beberapa penundaan dan kebingungan negosiasi di menit-menit terakhir. [ARN]

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca