arrahmahnews

Rusia Minta DK PBB Gelar Sidang Khusus Terkait Kasus Sergei Skripal

Kamis, 05 April 2018

NEW YORK, ARRAHMAHNEWS.COM – Rusia meminta Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk mengadakan pertemuan guna membahas tuduhan Inggris bahwa Rusia terlibat dalam keracunan mantan mata-mata Rusia di Inggris pada bulan lalu, sebuah insiden yang telah sangat mempengaruhi hubungan antara Moskow dan Barat.

Duta Besar Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia, pada hari Rabu (04/04) kemarin mengatakan bahwa pertemuan Dewan Keamanan PBB akan didasarkan pada surat yang dikirim Perdana Menteri Inggris Theresa May ke badan PBB pada 13 Maret, dimana didalamnya berisi tudingan bahwa Moskow “sangat mungkin” bertanggung jawab atas serangan pada 4 Maret itu, di kota Salisbury, Inggris, terhadap Sergei Skripal dan putrinya.

Baca: ANEH! Dilaporkan Kritis, Kenapa Halaman Medsos Yulia Skripal Aktif?

Dewan Keamanan PBB mengadakan pertemuan pada 14 Maret lalu menyusul surat May dan permintaan Inggris.

Sergei Skripal dan putrinya, Yulia, ditemukan di sebuah bangku di Salisbury pada tanggal 4 Maret, dimana Inggris mengklaim bahwa agen saraf yang dirancang Soviet telah digunakan terhadap mereka. Selama beberapa minggu, otoritas Inggris menggambarkan kondisi mereka dalam keadaan “stabil tetapi kritis.” Kabar bahwa Yulia merasa lebih baik dan bahkan “meningkat dengan cepat” datang pada hari Kamis lalu.

Inggris yang menuduhkan serangan Salisbury pada Rusia, telah merahasiakan kesehatan Sergei dan Yulia Skripal sejak awal. Staf konsulat Rusia ditolak aksesnya, meskipun ayah dan putrinya itu masih menjadi warga negara Rusia.

Baca: Analis: Keracunan Sergei Skripal Operasi Bendera Palsu MI5

Duta Besar Rusia untuk Inggris, Alexander Yakovenko, mengatakan pada hari Minggu bahwa Moskow semakin yakin bahwa Inggris adalah pelaku sesungguhnya di balik serangan Skripal. “Kami sangat curiga bahwa provokasi ini dilakukan oleh intelijen Inggris,” kata Yakovenko kepada saluran NTV Rusia. Tidak ada bukti langsung mengenai hal ini, tetapi perilaku pemerintah Inggris merupakan bukti tidak langsung yang kuat untuk mendukung teori ini, ungkapnya. [ARN]

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca