Amerika

Pakar: CIA Terlibat Upaya Pembunuhan Maduro

WALLNUT CREEK – Badan Intelijen Pusat AS (CIA) terlibat dalam upaya pembunuhan Presiden Venezuela Nicolas Maduro. Komentar ini dikeluarkan seorang ahli kontra-terorisme, Scott Bennett.

Insiden itu terjadi pada hari Sabtu, saat Maduro memberikan pidato di sebuah acara militer di ibukota Caracas. Siaran televisi itu terputus ketika sebuah ledakan terdengar dan yang lainnya di podium tiba-tiba melihat ke atas, terkejut.

Maduro menyalahkan Kolombia atas serangan itu, dan mengatakan kemudian, “Saya tidak ragu bahwa nama (Presiden Kolombia) Juan Manuel Santos berada di belakang serangan ini.”

Baca: BREAKING NEWS! Pidato Siaran Langsung Maduro Tiba-tiba Terhenti, Tampak Tentara Berlarian

Beberapa jam setelah serangan itu, Penasihat Keamanan Nasional AS John Bolton bergegas menyangkal keterlibatan AS.

“Saya dapat mengatakan dengan tegas bahwa tidak ada keterlibatan pemerintah AS dalam hal ini,” katanya kepada Fox News.

Bennet, mantan perwira perang psikologis Angkatan Darat AS, mengatakan kepada Press TV bahwa serangan itu hanyalah langkah lain oleh CIA untuk melanjutkan agenda perang politik mereka di kawasan itu.

“Saya pikir semakin kita melihat ini, kita akan melihat bahwa ini sebenarnya adalah upaya terorisme oleh aktor-aktor tertentu di dalam CIA, ekstrim kanan di Kolombia, yang menargetkan Maduro,” kata Bennett, Minggu (05/08).

Baca: Venezuela Benarkan Sebuah Drone Meledak Saat Maduro Pidato: VIDEO

“Ini, begitu keluar, akan menjadi konfirmasi lain bahwa CIA AS adalah elemen jahat, adalah operasi intelijen kejam yang mencoba mendorong Amerika Serikat ke dalam perang politik sembrono,” tambahnya.

Analis itu mengatakan mungkin serangan terhadap seorang utusan politik AS di Bangladesh pada hari yang sama adalah “operasi bendera palsu” oleh CIA untuk membuat pengalih perhatian dari upaya pembunuhan terhadap Maduro.

Para pejabat AS mengatakan pada Minggu malam bahwa orang-orang bersenjata telah menyerang konvoi mobil yang membawa Duta Besar AS untuk Bangladesh, Marcia Bernicat, dan tim keamanannya di ibukota Dhaka. Ia lolos dari serangan tanpa cedera. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca