arrahmahnews

Prof Sumanto Al Qurtuby: Strategi Busuk Orang Busuk

Prof Sumanto Al Qurtuby: Strategi Busuk Orang Busuk

Arrahmahnews.com, JAKARTA – Tulisan Prof Sumanto Al Qurtuby dalam akun facebooknya menjelaskan bagaimana strategi busuk oranbg busuk. Menurut Sumanto bahwa orang baik biasanya menggunakan cara-cara baik untuk menggapai kekuasaan. Sedangkan orang busuk biasanya menggunakan cara-cara busuk untuk berkuasa atau sekedar ikut mendompleng kekuasaan.

Tak peduli orang itu berjubah, berpeci, berblangkon, berjas, bersurban, berturban, berjilbab, berhijab, bercadar dan ber-ber yang lain, dasar orang busuk tetap saja busuk, berjiwa busuk, dan berotak busuk, mau dibungkus atau dibuntel dengan kain dan pakaian apapun. Pakaian hanya pembungkus tubuh luar saja. Ia tidak bisa menutupi jiwa, hati, dan otak manusia.

Baca: Sumanto Al-Qurtuby: HTI Ormas Antek Asing

Orang busuk tak mengenal profesi. Ia bisa ulama, klerik, ustad, tukang khotbah, tukang ceramah, pengurus ormas agama, pejabat, polisi, politisi, tentara, pensiunan, pegawai, buruh, jurnalis, guru, aktivis, dlsb.

Maka, memang dasar orang busuk, karena rakus dengan kekuasaan atau ingin mendompleng dan mendapatkan “bakpao kekuasaan”, mereka rela melakukan apapun, cara-cara apapun, strategi dan taktik apapun, yang penting tujuan berkuasa tercapai karena memang kekuasaan adalah tujuan mereka.

Baca: Tulisan Pedas Sumanto Al-Qurtuby kepada Kelompok Sok Bela Islam “Politik Gombal Mukiyo”

Maka, bagi orang-orang busuk, cara-cara busuk itu dianggap wangi, cara-cara halal dipandang halal, strategi dan taktik jahat di mata publik, di mata mereka yang “kero” dianggap baik.

Maka demikianlah, demi mendapatkan “apem kekuasaan” itu, gerombolan orang-orang busuk itu rela menyebarkan berita palsu, memproduksi hoaks, meneror massa, menipu umat, membohongi masyarakat. Bukan hanya itu saja, mereka bahkan rela “memperkosa” ayat, memanipulasi Hadis, memelintir pendapat orang agung, mengeksploitasi ibadah ritual, dan bahkan “memaksa” dan “menipu” Tuhan.

Baca: Prof Sumanto: HTI Ormas Gemblung dan Sontoloyo

Sekali kambing tetap saja kambing. Mau dibuntel jubah kayak apapun, disalonin dimanapun, tetap saja bau kambing prengus.

Biasakanlah melihat “apa” yang orang lakukan, bukan “siapa” yang melakukan supaya Anda selamat dunia-akhirat. Biasakanlah menggunakan mata-batin, hati-nurani, dan akal-sehat untuk melihat dan menilai kanan-kirimu. Niscaya Anda akan tetap berada di jalur yang benar. Makan semur di kota Slawi; Kalau ingin makmur, pilihlah Jokowi. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca