Beirut, ARRAHMAHNEWS.COM – Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat untuk Lebanon menyatakan solidaritasnya kepada para pengunjuk rasa anti-pemerintah dan anarkis di Beirut.
Ribuan orang berkumpul di Beirut pada hari Sabtu, menuntut pengunduran diri pemerintah atas korupsi dan kelalaian yang mereka yakini sebagai penyebab ledakan mengerikan.
BACA JUGA:
- Pakar Politik: Demo Brutal di Lebanon Upaya Sabotase Penyelidikan Ledakan Beirut
- Lebanon Genting, Para Perusuh Bentrok dengan Polisi
Di tengah bentrokan dengan polisi anti huru hara, pengunjuk rasa menyerbu beberapa gedung pemerintah dan berusaha mencapai Parlemen. Beberapa unit militer akhirnya dikerahkan untuk membantu polisi anti huru hara untuk memulihkan ketertiban.
Situasi ini, memancing Kedutaan Besar AS di Beirut untuk ikut campur urusan dalam negeri Lebanon, menyuarakan dukungannya terhadap para pengunjuk rasa yang narkis.
Menurut Al-Manar TV yang mengutip pihak berwenang melaporkan bahwa 70 petugas keamanan terluka dan setidaknya satu orang tewas dalam bentrokan.
BACA JUGA:
- Jawaban Tegas Aoun atas Kunjungan Macron: Tak Ada Kekuatan Kolonial Boleh Kembali ke Lebanon
- Lobi Zionis di Washington Puji Para Perusuh di Lebanon
Sementara protes sering terjadi di Lebanon atas kondisi ekonomi yang mengerikan, tragedi Beirut menghidupkan kembali gerakan anti-pemerintah. Banyak yang menyalahkan kelalaian pihak berwenang atas ledakan amonium nitrat besar-besaran pada hari Selasa, yang menewaskan lebih dari 150 orang dan mengirim ribuan lainnya ke rumah sakit dengan berbagai luka akibat gelombang kejut yang menghancurkan.
Sebagian besar kota berada dalam reruntuhan, dengan banyak korban masih dikhawatirkan terperangkap di bawah reruntuhan.
Perdana Menteri Lebanon Hassan Diab yang berbicara kepada rakyat Lebanon mengatakan bahwa ia akan meminta pemilihan parlemen lebih awal, untuk memadamkan kekerasan di tengah situasi darurat dan di tengah buruknya pandemi virus corona yang sedang berlangsung. (ARN)
Sumber: rt.com
Sebar:
