Amerika Serikat, ARRAHMAHNEWS.COM – Keluarga Jacob Blake mengatakan bahwa pria Afrika-Amerika yang ditembak oleh petugas polisi AS itu diborgol di ranjang rumah sakit meski baru selesai dioperasi.
Setelah situasi di Kenosha, Wisconsin, kembali ke keadaan setidaknya relatif tenang setelah tiga hari protes dan kerusuhan setelah penembakan Blake hari Minggu, ayahnya mengatakan bahwa ia telah mengunjungi putranya pada malam sebelumnya.
BACA JUGA:
- 3 Orang Tewas dan Terluka dalam Demo Hebat di AS Pasca Penembakan Warga Kulit Hitam
- 400 Tahun Sejarah Rasisme Polisi di AS Terhadap Kulit Hitam
“Saya benci ia berbaring di tempat tidur dengan diborgol di tempat tidur,” kata ayahnya, yang juga bernama Jacob Blake, sebagaimana dikutip Chicago Sun-Times pada Hari Kamis (27/08). “Ia tidak bisa pergi kemana-mana”.
Belum ada konfirmasi langsung dari pihak berwenang bahwa Blake yang berusia 29 tahun itu diborgol ke tempat tidurnya, pasca serangkaian operasi setelah dia ditembak tujuh kali, semuanya dari jarak dekat.
Keluarganya khawatir dia akan lumpuh seumur hidup dan pengacara untuk kerabatnya, Ben Crump, mengatakan itu akan menjadi “keajaiban” jika dia bisa berjalan lagi. Departemen Kepolisian Kenosha tidak segera menanggapi pertanyaan pada hari Kamis itu.
Sang Ayah mengatakan bahwa ketika ia mengunjungi putranya pada Rabu malam, ia mengira ia sedang berhalusinasi.
“Saya mengatakan kepadanya, ‘Kamu mengira Ayah tidak akan melihat anaknya,” kata ayahnya.
BACA JUGA:
- Kerjasama Militer Rusia-Iran Masuki Fase Baru, Amerika Ketar-ketir
- Gargash Akui Khianati Palestina Demi Dapatkan F-35 Amerika
“Ia meraih tanganku, menggenggamnya erat-erat dan mulai menangis, mengatakan betapa dia mencintaiku,” tambahnya, mengatakan bahwa meskipun matanya bengkak, ia “tampak dan terdengar seperti” putranya.
Blake junior membandingkan pengalaman berjalan melintasi gurun untuk menemukan seseorang menunggu dengan segelas air. “Itu jauh lebih dari sekadar memuaskan,” katanya. “Itu adalah perasaan yang tidak bisa saya gambarkan.”
Pernyataannya datang sehari setelah pihak berwenang di Kenosha merilis nama petugas polisi, Rusten Sheskey, yang menembak Blake tujuh kali dari jarak dekat pada hari Minggu. (ARN)